Sekilas Info

Peringati Anzac Day 2025 di Ambon, Ini Kata Atase Angkatan Laut Kedubes Australia

AMBON, MalukuTerkini.com –  Atase Angkatan Laut Kedubes Australia untuk Indonesia Kolonel Mark Daly memimpin upacara peringatan 110 tahun Australian and New Zealand Army Corps (Anzac) Day atau Hari Anzac di Taman Makam Perse­mak­muran atau Ambon War Ce­me­tery, di kawasan Tan­tui, Ambon, Jumat (25/4/2025).

Kepada malukuterkini.com, usai upacara peringatan tersebut, Mark Daly mengaku sangat terkesan dengan peringatan Anzac Day 2025 ini di Ambon.

“Peringatan Anzac Day ini sangat berkesan bagi kita semua. Tahun ini juga sangat berkesan karena Wakil Duta Besar Australia Gita Kamath hadir. Begitu juga ada belasan anggota keluarga veteran dari Australia maupun warga Australia hadir ikut upacara peringatan Anzac Day di Ambon,” ungkapnya.

Pihaknya, kata Mark Daly juga menyampaikan terima kasih kepada perwakilan Gubernur Maluku, Wali Kota Ambon serta pejabat TNI yang hadir mengikuti Anzac Day 2025.

“Ini tempat yang akan sealu kita ingat. Apalagi ada banyak orang Australia dan New Zealand yang meninggal di Ambon saat perang dunia dulu dan dimakamkan di Taman Makam Perse­mak­muran atau Ambon War Ce­me­tery di kawasan Tan­tui,” jelasnya,

Ia menambahkan, selain di Ambon, peringatan Anzac Day 2025 juga digelar di Ambon, Balikpapan, Denpasar, Surabaya dan Jakarta.

“Peringatan Anzac Day di Ambon, Balikpapan dan Jakarta ada Taman Makam Perse­mak­muran. Di Denpasar karena ada banyak warga Australia yang beraktivitas sedangkan di Surabaya karena ada Konsulat Jenderal Australia di Surabaya,” ujarnya.

Anzac Day yang digelar setiap tahun pada 25 April, menandai pen­daratan pasukan Australia dan Selandia Baru di Gallipoli, Turki, pada tahun 1915.

Di Ambon, diperingati de­ngan upacara subuh, yang dipandu Atase Angkatan Laut Kedubes Australia untuk Indonesia Captain Mark Daly. Upacara dimulai pukul 05.30 WIT.

Upacara Anzac Day 2025 di Ambon dihadiri Gita Kamath (Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia), Kristopher Maslin (First Secretary Public Diplomacy Kedutaan Besar Australia), Alex Stephens (Konsul pada Konsulat Jenderal Australia di Makassar). Hadir juga Belasan keluarga veteran maupun warga Australia.

Turut hadir juga Wali Kota Ambon Bodewin M Wattimena, Ketua LVRI Maluku Karel Albert Ralahalu, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Maluku Kasrul Selang,

Pamen Ahli Bidang OMP Sahli Pangdam XV/Pattimura Kolonel Cpl Achmad SuryadiAnjar Iswanto, Wakil Komandan Lantamal IX Ambon Kolonel Laut (P) Batos Leksono serta  Kadis Operasi Lanud Pattimura Letkol Pas Radik Yuda Kanigara.

Saat upacara tersebut, Wakil Dubes Australia, bersama Wali Kota Ambon, sejumlah pejabat maupun keluarga veteran yang hadir turut meletakan karangan bunga poppy merah dan rose­mary yang dibawa khusus dari Australia, pada tugu peringatan yang berada di ba­gian tengah makam persemakmuran War Cemetery, di kawasan Tantui.

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath menjelaskan peringatan Anzac Day berlangsung serentak di seluruh dunia.

Anzac Day diperingati setiap 25 April, sesuai tanggal pendaratan tentara Australia dan Selandia Baru di Gallipoli, Turki, pada 1915. Lebih dari 10.000 orang tentara Australia dan Selandia Baru gugur dalam selama delapan bulan di Turki pada Perang Dunia I,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, di Taman Makam Persemakmur­an din kawasan Tantui – Ambon yang menjadi lokasi peringatan 108 tahun Anzac Day atau Hari Anzac, teronggok ke­rangka ribuan tentara sekutu dari 6 negara. Total­nya seba­nyak 2.137 makam, terdiri dari 1.092 tentara Australia, terma­suk 694 tentara dari total dari 1.131 anggota pasukan elit batalion 21, Divisi II  Gull­Force atau pasukan infantri Australia yang gugur.

Selain itu 810 tentara Inggris, 186 Belanda, 30 India, 2 Kanada, Selandia baru dan Afrika Selatan masing-masing 1 dan 15 orang dari beberapa negara sekutu lainnya.

Di bagian depan Taman terda­pat Memorial Building Ambon. Bangunan mirip halte bus, terbuat dari beton berkualitas tinggi dengan desain eksterior berkelas.

Di kedua sisi dindingnya terpam­pang lembaran tem­baga berukuran sekira 3×2 meter persegi yang diatasnya terukir dengan huruf timbul nama tentara dan penerbang Australia yang gugur di tanah Maluku, Sulawesi dan Kepulauan sekitarnya pada saat Perang Dunia II, termasuk yang tidak diketahui dan ditemukan jenasah­nya.

Setiap nama dilengkapi nomor prajurit, pangkat dan jabatan ter­akhir serta nama asal kesatuan. Dari data yang terpampang, umumnya mere­ka berasal dari Ang­kat­an Udara Australia, selain bebe­ra­pa yang berasal dari kesatu­an Angkatan Laut dan Ang­katan Darat Australia.

Lokasi Taman Makam Per­semakmuran Tantui, pada saat Perang Dunia II, sebe­lum­nya menjadi menjadi markas Batalyon 2/21 Austra­lia GullForce, dan kemudian berubah menjadi lokasi kam tahanan tentara negara-nega­ra persemak­muran oleh tentara Jepang.

Batu-batu nisan berukuran sebe­sar laptop dengan tinggi hanya be­berapa sentimeter di atas tanah seolah tak terli­hat diatas hamparan rumput hijau yang dipangkas rapih. Namun ketika melangkahkan kaki ke bagian tengah barulah batu-batu nisan itu tampak bertebaran dimana-mana. (MT-01)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!