Inilah 3 Peraih Penghargaan Ocean Legacy Awards 2025 dari Maluku

AMBON, Maluku, Terkini.con - Merayakan 15 tahun aksi, inovasi, dan kolaborasi dalam konservasi laut, Coral Triangle Center (CTC) menggelar Ocean Legacy Awards 2025 di Bali, Jumat (15/8/2025) malam untuk memberikan penghormatan kepada mitra, individu, dan komunitas yang berdedikasi melindungi laut dan keanekaragaman hayatinya.
Perayaan ini memberikan apresiasi kepada 15 sosok inspiratif yang berhasil menghadirkan solusi inovatif, menyeimbangkan perlindungan lingkungan dengan kesejahteraan masyarakat.
Acara ini juga menampilkan film pendek dan testimoni pribadi dari para penerima penghargaan, yang menegaskan kekuatan transformatif dari konservasi berbasis kolaborasi dan kepemimpinan lokal.
Chair of the CTC Board of Trustees, Yuli Ismartono, menegaskan bahwa tantangan ekosistem laut tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja.
“Komitmen bersama dari pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan individu menjadi penting untuk memastikan generasi mendatang mewarisi laut yang sehat dan produktif. Malam ini, kita merayakan orang-orang dan komunitas yang memimpin upaya tersebut. Penghargaan ini juga menjadi bentuk apresiasi tulus kami kepada mereka yang telah menggerakkan misi CTC untuk menginspirasi dan memberdayakan generasi agar peduli pada ekosistem pesisir dan laut,” ungkapnya.
Penerima penghargaan ini dipilih berdasarkan nilai inti (core value) CTC, yaitu keunggulan (excellence), pengelolaan lokal (local stewardship), kolaborasi, dan hasil nyata (results). Keunggulan mencerminkan komitmen teguh terhadap integritas, kepemimpinan, dan kemajuan konservasi laut di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Pengelolaan lokal menghargai mereka yang memperkuat peran masyarakat dan menggerakkan upaya perlindungan laut dari akar rumput. Kolaborasi diberikan kepada mitra yang bekerja erat dengan CTC untuk mengembangkan pendekatan inovatif dalam meningkatkan kesadaran publik akan konservasi laut. Hasil nyata mengakui individu yang tindakannya memberikan dampak berkelanjutan dalam menjaga sumber daya laut Segitiga Terumbu Karang.
Di antara para penerima penghargaan tahun ini terdapat tiga penerima daru Maluku yaitu:
- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Erawan Asikin, yang di bawah kepemimpinannya kawasan konservasi perairan dan kawasan lain yang berdampak konservasi berkembang pesat di Pulau Buano, Kepulauan Lease, Kepulauan Ay-Rhun, dan pulau-pulau lain di Provinsi Maluku. Ia berperan besar dalam mendorong inovasi dan transformasi kawasan konservasi dari sumber pengeluaran anggaran menjadi unit penghasil pendapatan melalui pengelolaan terpadu;
- Pemimpin Negeri Mahu di Pulau Saparua, Christina Lawalata, yang mempersatukan masyarakatnya untuk melindungi wilayah laut. Visi kepemimpinannya mencakup pengembangan pariwisata desa berkelanjutan, pemberdayaan kelompok perempuan, hingga peluncuran bank sampah untuk mengatasi pencemaran laut.
- Ketua Kelompok Perempuan Pengelola Sampah Raudatul Jannah di Pulau Rhun, Kepulauan Banda, Masnah La Empe. Ia dan kelompoknya mengubah sampah menjadi peluang usaha seperti ecobrick, kompos, dan bahan daur ulang yang tak hanya mengatasi masalah sampah di sana, tetapi juga menghasilkan masyarakat yang berdaya saing dan peduli lingkungan laut.
Usai menerima penghargaan tersebut, Erawan Asikin mengatakan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk masyarakat dan Pemerintah Provinsi Maluku yang telah bekerja keras menjaga laut.
“Dari Buano hingga Kepulauan Ay-Rhun, kita melihat bagaimana kemitraan yang kuat dan rasa memiliki masyarakat dapat menjadikan kawasan konservasi sebagai sumber kebanggaan dan kemakmuran. Saya percaya, jika kita menjaga laut, maka laut akan menjaga kita,” ujarnya.
Turut menyampaikan rasa syukurnya, Christina Lawalata menambahkan, di Maluku, laut adalah hidup, budaya, dan masa depan, sehingga menjaganya adalah tanggung jawab bersaa.
Hal senada juga disampaikan oleh Masnah, yang semakin termotivasi untuk melindungi padang lamun, mengurangi sampah, dan menciptakan peluang bagi perempuan.
“Setiap langkah kecil akan menghasilkan perubahan nyata, penghargaan ini memperkuat komitmen kami untuk membangun rumah yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Selain tiga penerima dari Maluku, 12 penerima penghargaan lainnya berasal dari berbagai daerah dan latar belakang, termasuk pejabat pemerintah yang berperan dalam pengelolaan laut berkelanjutan, penguatan kawasan konservasi, dan pemberdayaan masyarakat pesisirSuseno Sukoyono, Firdaus Agung, Lilly Aprilya Pregiwati, dan Amehr Hakim; tokoh regional yang mendorong kolaborasi lintas negara seperti Acacio Guterres dan Constancio dos Santos Silva dari Kementerian Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Timor-Leste, serta Frank Keith Griffin selaku Direktur Eksekutif Sekretariat Regional CTI-CFF; para pejuang lokal seperti I Kadek Artona Yasa, Ni Wayan Damiasih, Ni Luh Putu Wira Astuti, dan Sam Bencheghib; serta pencerita lingkungan yang mengangkat warisan budaya dan alam Bali, Edward Speirs. (MT-01)
Komentar