Sekilas Info

Simak! Ini Penjelasan Polisi & RS Terkait Penemuan Potongan Kaki Manusia di Tempat Sampah

AMBON, MalukuTerkini.com - Polsek Ternate Selatan mengungkap kronologi penemuan potongan kaki di tempah sampah, yang terletak di kawasan Kelurahan Jati, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (28/8/2025).

Kapolsek Ternate Selatan, Ipda Fatmawati Sukur mengaku potongan kaki tersebut ditemukan sekitar pukul 06.30 WIT.

“Saat itu, pertugas kebersihan selaku saksi 1 sedang mengangkut sampah di tempat sampah dan mengangkat 1 buah tas plastik hitam berukuran sedang. Kemudian, saksi 2 yang berada di atas bak mobil sampah kemudian merobek tas plastik tersebut dan menemukan potongan kaki manusia yang dibungkus dengan tas plastik kuning,” ungkap Fatmawati kepada wartawan di Ternate, Kamis (28/7/2025).

Setelah dilakukan penyelidikan, katanya, terkuak potongan kaki itu milik pasien amputasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie yang dilakukan Rabu (27/8/2025).

Dijelaskan, orang tua korban, Wince (40), telah meminta seorang tukang ojek untuk menguburkan potongan kaki, namun tukang ojek tersebut tidak bertanggungjawab dan membuangnya di tempat sampah.

“Di potongan kaki tersebut, terdapat daging menumpang dengan ukuran 26 cm, dan kaki terbungkus 3 lapis kantong plastik. Korban mengalami penyakit tumor sehingga dilakukan operasi pada kaki sebelah kiri,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, Alwia Assagaf mengaku potongan kaki tersebut milik pasien amputasi asal Halmahera Selatan.

Assagaf membenarkan bahwa pasien tersebut menjalani operasi bedah tumor sehingga harus dilakukan amputasi.

“Ada tata cara yang sudah diatur rumah sakit dalam memperlakukan bagian tubuh manusia yang dipotong. Potongan tubuh manusia termasuk limbah medis. Biasanya kami musnahkan melalui kerja sama dengan pihak ketiga. Namun untuk kasus amputasi, potongan tubuh seringkali dikembalikan kepada pihak keluarga agar bisa diperlakukan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing,” jelas dr. Alwia Assagaf kepada wartawan di Ternate, Kamis (28/8/2025).

Ia mengatakan, prosedur rumah sakit adalah membungkus potongan tubuh dengan plastik, kemudian menyerahkannya ke keluarga. Umumnya, pihak keluarga akan melanjutkan prosesi sesuai keyakinan masing-masing, seperti dikubur dengan layak.

“Setelah proses operasi selesai, rumah sakit tetap mendampingi pasien. Karena kehilangan anggota tubuh bukan hal yang mudah, pendampingan psikologis juga kami lakukan,” katanya.

Terkait potongan kaki pasien yang ditemukan di tempat sampah, Assagaf menegaskan hal itu di luar kendali pihak rumah sakit.

“Mungkin terjadi miskomunikasi dengan keluarga. Kami tidak tahu persis bagaimana potongan itu bisa berakhir di sana. Yang jelas, prosedur rumah sakit sudah sesuai aturan, dan biasanya potongan tubuh diserahkan ke keluarga,” tandasnya.

Ia juga meminta masyarakat berhenti menyebarkan video atau foto terkait kasus ini, demi menjaga kondisi psikologis pasien. (MT-01)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!