Maluku Inflasi Tahunan 3,25% di Agustus 2025, Ini Komoditi Pemberi Andil

AMBON, MalukuTerkini.com - Secara umum perkembangan harga berbagai komoditas di Provinsi Maluku pada Agustus 2025 dibandingkan Agustus 2024 menunjukkan tren kenaikan.
“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku di 3 kabupaten/kota, pada Agustus 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 3,25 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,54 pada Agustus 2024 menjadi 110,00 pada Agustus 2025. Tingkat deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,09 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 2,81 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia di Anbon, Senin (1/9/2025).
Dijelaskan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 8 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,44 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,50 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,13 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar1,96 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,65 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,34 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,72 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,27 persen.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok transportasi sebesar 2,39 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,38 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,32 persen,” jelasnya.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Agustus 2025, rincinya, antara lain beras, bawang merah, beras, emas perhiasan, tomat, ikan selar/kawalinya, ikan layang/mumar, ikan tongkol/komu, minyak goreng, sigaret kretek mesin (SKM), kopi bubuk, buncis, ikan cakalang, kelapa, sigaret putih mesin (SPM), ikan kembung/lema, kacang panjang, sepeda motor, ikan asap, ayam goreng dan nasi dengan lauk.
“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain tarif angkutan udara, cabai merah, bensin, popok bayi sekali pakai/diapers, talas/keladi, bahan bakar rumah tangga, pisang, kentang, terong, daging ayam ras, cabai rawit, seng, daun sereh, garam, telepon seluler, sabun mandi cair, ikan sikuda/lencam, parfum, hand body lotion dan celana pendek,” rincinya. (MT-06)
Komentar