Unpatti & YAPPIKA Jalin Kerja Sama
AMBON, MalukuTerkini.com - Universitas Pattimura (Unpatti) menjalin kerja sama dengan Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA).
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Rektor Unpatti Fredy Leiwakabessy, bersama Direktur Eksekutif YAPPIKA Fransisca Fitry
Silanjutkan dengan Penandatanganan PKS antara Dekan Fakultas Hukum Unpatti Hendrik Salmon dengan Direktur Eksekutif YAPPIKA Fransisca Fitry.
Penandatanganan kerja sama yang difokuskan pada penguatan tridharma perguruan tinggi dan dilaksanakan di Aula Rektorat Unpatti, Kamis (18/9/2025).
YAPPIKA adalah organisasi masyarakat sipil yang berfokus pada demokrasi, hak asasi manusia, dan tata kelola pemerintahan. Organisasi ini mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan layanan publik serta membangun kemitraan dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk mewujudkan keadilan sosial.
Rektor Unpati Fredy Leiwakabessy dalam sambutannya menegaskan pentingnya komitmen seluruh sivitas akademika dalam meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Unpatti harus terus beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus menjawab tantangan global melalui inovasi, kolaborasi riset lintas disiplin, serta penguatan tata kelola perguruan tinggi,” tandasnya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi peran aktif dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan yang selama ini telah memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan universitas.
Ia menegaskan bahwa sinergi antar fakultas dan kerjasama dengan mitra eksternal, baik di tingkat nasional maupun internasional, menjadi kunci bagi peningkatan daya saing Unpatti.
“Unpatti bukan hanya rumah bagi proses belajar, tetapi juga pusat lahirnya gagasan, inovasi, serta solusi atas persoalan masyarakat, bangsa, dan negara,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif YAPPIKA, Fransisca Fitry, dalam sambutannya menjelaskan, melalui program BASIS (Building and Enabling Environment for Strong Civil Society in Indonesia), YAPPIKA bersama mitra perguruan tinggi berkomitmen menanamkan fondasi yang kokoh bagi masyarakat sipil yang kritis, aktif, dan inklusif.
Unpatti menjadi perguruan tinggi ke-19 yang menjalin kemitraan dengan YAPPIKA dalam program ini.
“Kerja sama ini bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen nyata untuk membangun lingkungan pendukung yang kondusif bagi penguatan demokrasi. Pendidikan adalah senjata paling kuat untuk mengubah dunia,” jelasnya.
Menurutnya, perguruan tinggi tidak boleh terisolasi sebagai menara gading, tetapi harus hadir sebagai jantung intelektual dan kompas moral bangsa.
“Universitas adalah ruang lahirnya pemikir, pemimpin, serta aktor perubahan yang menentukan arah masa depan negara,” ungkapnya.
Fitry berharap kolaborasi yang terbangun dapat memberikan dampak nyata bagi penguatan demokrasi dan masyarakat sipil di Indonesia.
Kegiatan dilanjutkan dengan seminar bertajuk “Mewujudkan Ruang Publik Inklusif: Menyeimbangkan Hak dan Kewajiban Warga Negara”. (MT-01)