1. Beranda
  2. Ekonomi

Maluku Inflasi 3,01% di September 2025, Ini Daftar Komoditas yang Naik Harga

Oleh ,

AMBON, MalukuTerkini.com - Secara umum perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2025 dibandingkan September 2024 menunjukkan tren kenaikan.

“Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku di 3 kabupaten/kota, pada September 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 3,01 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,47 pada September 2024 menjadi 109,68 pada September 2025,”  ungkap Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia dalam keterangan tertulisya yang diterima malukuterkini.com, Rabu (1/10/2025).

Ia juga menjelaskan tingkat deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,29 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 2,51 persen.

Dirinikan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 8 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,63 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,25 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,65 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,70 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,64 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,30 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,10 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen.

“Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 1,59 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,64 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,36 persen,” rincinya.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada September 2025, jelasnya, antara lain bawang merah, tomat, emas perhiasan, beras, minyak goreng, ikan tuna, sigaret kretek mesin (SKM), kacang panjang, buncis, sawi hijau, kopi bubuk, sigaret putih mesin (SPM), sepeda motor, gula pasir, ayam goreng, ikan selar/kawalinya, mobil, ikan asap, kue basah dan kelapa.

“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: tarif angkutan udara, cabai merah, bensin, ikan layang/mumar, popok bayi sekali pakai/diapers, lemon, sabun mandi, bahan bakar rumah tangga, parfum, daging ayam ras, ikan cakalang, seng, sabun mandi cair, kentang, pisang, ikan teri, sagu, hand body lotion, bawang bombay dan garam,” jelasnya. (MT-06)

Berita Lainnya