LPS Bersama Jurnalis Edukasi Warga

AMBON, MalukuTerkini.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) menggelar Media Meet Up. LPS hadir di Maluku bersama para jurnalis untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
Kegiatan bersama media di Ambon-Maluku berlangsung di Ambon, Senin (17/11/2025) dihadiri Fuad Zaen (Kepala Kantor Perwakilan LPS III Sulampua dan Prayitno Amigoro (Deputi Kepala Kantor Perwakilan LPS III Sulampua).
Dalam kegiatan tersebut dilakukan diskusi, komunikasi dan kolaborasi media dalam pengembangan literasi keuangan.
"Media adalah mitra strategis LPS dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Hari ini kita mengadakan kegiatan LPS Media Meet Up. Kami akan memperkenalkan program penjaminan simpanan LPS," ujar Kepala Kantor Perwakilan LPS III Sulampua Fuad Zaen.
Menurutnya dalam beberapa pertemuan dan interaksi, LPS melihat perlunya memberikan informasi yang lebih detail tentang LPS.
“LPS lahir dari sejarah krisis ekonomi Indonesia tahun 1998. Pada saat itu, LPS belum ada, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan menurun drastis. Di tahun 1998 pemerintah menutup 16 bank sekaligus. Hal ini menimbulkan kepanikan. Masyarakat khawatir Bagaimana jika bank saya juga ditutup? Di mana uang saya?” Akhirnya banyak yang beramai-ramai menarik simpanan. Sekarang, situasinya berbeda. Tugas LPS adalah menjamin simpanan nasabah dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan,” ungkapnya.
Tahun 2009, jelasnya, LPS bergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama Menteri Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan LPS sebagai satu kesatuan lembaga yang menjaga stabilitas sistem keuangan.
“Selanjutnya di tahun 2023, terbit Undang-Undang P2SK. Di situ, LPS mendapat mandat baru, yaitu menjamin polis asuransi. Masa transisinya lima tahun sejak 2023, jadi akan mulai berjalan penuh pada tahun 2028. Pemerintah memberikan mandat kepada LPS agar kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan dapat meningkat,” jelasnya
Ia mengatakan, LPS mengundang para jurnalis di Kota Ambon, karena berharap media dapat bersama-sama dengan LPS memberikan literasi dan edukasi keuangan bagi masyarakat.
“Kita ingin menyampaikan cerita, pengetahuan, dan informasi yang benar mengenai program penjaminan simpanan. Agar masyarakat tidak lagi menyimpan uangnya di bawah bantal atau di tempat-tempat yang tidak aman. Boleh saja menyimpan sedikit uang di rumah, tetapi untuk jumlah yang lebih besar, simpanlah di bank, karena hanya itu yang dijamin LPS," katanya.

Kendati demikian, Fuad mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati menerima telepon dari nomor tidak dikenal, hati-hati membuka tautan yang dikirimkan melalui pesan. Hati-hati jika menerima undangan palsu, misalnya undangan pernikahan tetapi file-nya ternyata APK pasalnya, semua itu dapat menguras isi simpanan. (MT-04)












Komentar