1. Beranda
  2. Ekonomi

November 2025, BPS: Harga Komoditas di Maluku Naik

Oleh ,

AMBON, MalukuTerkini.com – Pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menunjukkan perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2025 dibandingkan November 2024 menunjukkan tren kenaikan.

“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku di 3 kabupaten/kota, pada November 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,33 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,43 pada November 2024 menjadi 109,93 pada November 2025. Tingkat inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,28 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 2,75 persen,” ungkap Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia dalam keterangannya yang diterima malukuterkini.com, Senin (1/12/2025).

Dijelaskan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 9 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,47 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,14 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,08 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,57 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,48 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,74 persen; kelompok transportasi sebesar 1,43 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,30 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,15 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,17 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,30 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada November 2025, antara lain: emas perhiasan, ikan layang/mumar, beras, wortel, sigaret kretek mesin (SKM), minyak goreng, cabai rawit, bawang merah, ikan tuna/tatihu, ikan tongkol/komu, sepeda motor, kopi bubuk, biaya akademi/perguruan tinggi, mobil, telur ayam ras, bayam, kue basah, gula pasir, biskuit dan obat dengan resep. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain ikan selar/kawalinya, tomat, tarif angkutan udara, lemon, popok bayi sekali pakai/diapers, bahan bakar rumah tangga, sabun mandi, bawang putih, cabai merah, parfum, labu siam/jipang, daun sereh, seng, garam, baju muslim wanita, telepon seluler, baju kaos tanpa kerah/t-shirt anak, jahe, talas/keladi dan televisi berwarna,” rincinya. (MT-06)

Berita Lainnya