1. Beranda
  2. Ekonomi

November 2025, Maluku Utara Inflasi Tahunan 1,89%

Oleh ,

AMBON, MalukuTerkini.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara memantau perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2025 secara umum di Provinsi Maluku Utara menunjukkan adanya kenaikan harga.

“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku Utara di Kabupaten Halmahera Tengah dan Kota Ternate, pada November 2025 terjadi inflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 1,89 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,98 pada November 2024 menjadi 110,02 pada November 2025. Tingkat inflasi month to month (m-to-m) November 2025 sebesar 1,13 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) November 2025 terhadap Desember 2024 sebesar 1,58 persen,” ungkap Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Simon Sapary dalam keterangannya yang diterima malukuterkini.com, Selasa (2/12/2025).

Ia merincikan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada 7 kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,67 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,39 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,27 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,52 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,37 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,55 persen. Sementara 4 (empat) kelompok mengalami deflasi, yaitu: kelompok pendidikan sebesar 19,71 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,93 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,25 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.

“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada November 2025 antara lain bahan bakar rumah tangga; emas perhiasan; ikan malalugis/ikan sorihi; kontrak rumah; beras; ikan selar/ikan tude; kue kering berminyak; ikan lolosi; martabak; sigaret kretek mesin (SKM); minyak goreng; bawang merah; mobil; tarif sekolah dasar; bedak; buah naga; semangka; susu bubuk; ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso; serta ikan tongkol/ikan ambu-ambu,” rincinya.

Ia juga mengatakan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain tarif sekolah menengah atas; cabai rawit; ikan cakalang/ikan sisik; tarif angkutan udara; terong; tahu mentah; kangkung; sabun detergen bubuk; tomat; cabai merah; tissu; pisang; susu cair kemasan; lemon; bawang putih; kacang panjang; ikan teri; detergen cair; sepatu pria; serta kerudung/jilbab. (MT-06)

Berita Lainnya