AMBON, MalukuTerkini.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) terus memperkuat komitmennya dalam pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berorientasi pada dampak berkelanjutan.

Salah satunya melalui pelaksanaan pengukuran dampak Program Electrifying Agriculture – Smart Farming melalui Irigasi Sprinkler Otomatis untuk peningkatan budidaya tanaman hortikultura Kelompok Pelita Jaya Makmur dengan menggunakan metode Social Return on Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa program ini memberikan dampak positif terhadap produktivitas pertanian dan efisiensi kerja kelompok tani. Berdasarkan analisis SROI, program ini mencatat nilai 1:1,07, yang berarti setiap Rp1 investasi TJSL PLN mampu menghasilkan nilai manfaat sosial dan ekonomi sebesar Rp1,07 bagi Kelompok Pelita Jaya Makmur dan masyarakat di sekitarnya.

Sementara itu, pengukuran IKM menghasilkan skor 89,29 dengan kategori “Sangat Baik”. Capaian tersebut mencerminkan tingginya tingkat kepuasan penerima manfaat terhadap kesesuaian program dengan kebutuhan petani, keandalan teknologi irigasi otomatis, serta manfaat langsung yang dirasakan dalam aktivitas budidaya hortikultura.

Program Electrifying Agriculture ini menghadirkan sistem irigasi sprinkler otomatis berbasis listrik yang mampu mengatur distribusi air secara lebih merata dan terjadwal. Penerapan teknologi tersebut berkontribusi pada peningkatan kualitas tanaman, penghematan waktu dan tenaga kerja, serta optimalisasi penggunaan air. Dampak lanjutan yang dirasakan adalah peningkatan hasil panen, stabilitas produksi, dan efisiensi biaya operasional pertanian.

Ketua Kelompok Pelita Jaya Makmur, Marthen Luter Norotouw menjelaskan pemanfaatan teknologi irigasi otomatis telah membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan lahan pertanian kelompoknya.

“Dengan sistem sprinkler otomatis, proses penyiraman menjadi lebih mudah dan teratur. Tanaman tumbuh lebih seragam, waktu kerja lebih efisien, dan hasil panen meningkat. Program ini sangat membantu kami dalam mengembangkan usaha pertanian secara lebih modern,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas langkah PLN yang melakukan evaluasi dampak program secara menyeluruh untuk memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh petani.

Sementara itu, General Manager PLN UIP MPA, Nur Hardiyanto, menegaskan hasil pengukuran ini menunjukkan keberhasilan program Electrifying Agriculture dalam mendorong transformasi sektor pertanian berbasis pemanfaatan energi listrik.

“Nilai SROI sebesar 1:1,07 dan skor IKM 89,29 menegaskan program ini memberikan dampak nyata dan berkelanjutan. PLN tidak hanya menghadirkan listrik, tetapi juga mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui penerapan teknologi tepat guna,” jelas Nur.

Dikatakan hasil evaluasi ini akan menjadi acuan penting dalam pengembangan program serupa di sektor pertanian.

“Pengukuran dampak berbasis SROI dan IKM menjadi dasar bagi PLN dalam menyempurnakan dan mereplikasi program Electrifying Agriculture agar semakin adaptif, tepat sasaran, dan berkelanjutan,” katanya.

Melalui program ini, PLN UIP MPA menegaskan perannya sebagai mitra pembangunan yang mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan energi listrik sebagai penggerak modernisasi sektor pertanian di wilayah Maluku dan Papua. (MT-06)