Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Kibarkan Sang Merah Putih di Dasar Laut

AMBON, MalukuTerkini.com - Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda membuat publik terpukau dengan mengibarkan Sang Merah Putih di dasar laut menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Momen itu dibagikan melalui unggahan pada akun Instagram pribadinya pada Sabtu (16/8/2025) disertai pesan yang lugas.
Upacara dilaksanakan di Laut Sulamadaha, Ternate, Maluku Utara, Sabtu (9/8/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 120 penyelam dari Maluku Utara dan beberapa daerah lain.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara bekerja sama dengan Wanita Selam Indonesia (WASI) dan komunitas selam Maluku Utara mengadakan upacara pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pengibaran di bawah laut menjadi simbol bahwa “dari kedalaman tergelap pun, kita bisa kembali ke permukaan dengan membawa harapan dan cinta tanah air.”
Video dan foto yang beredar menampilkan Gubernur Sherly turun ke perairan Sulamadaha, Ternate, bersama sejumlah penyelam dan komunitas selam.
Di kedalaman yang dilaporkan sekitar 10 meter, bendera Merah Putih dikibarkan di antara hamparan terumbu karang, sementara latar biologis laut, ikan, karang, dan gelombang halus menjadi panggung selingkung bagi aksi yang tak lazim itu.
Pengibaran bendera di bawah laut oleh kepala daerah bukan sekadar tontonan visual; bagi Sherly, gestur itu sarat makna simbolis.
Dalam keterangan yang menyertai unggahannya, gubernur menyandingkan pengalaman menyelam dengan kondisi bangsa: ada masa-masa gelap dan dalam, namun dari situ pula harapan muncul ketika masyarakat bersama-sama berjuang menuju permukaan.
Secara visual, beberapa cuplikan memperlihatkan Sherly mengenakan pakaian menyelam bernuansa “mermaid” dan bergerak bersama puluhan penyelam lain.
Pengaturan bendera dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak ekosistem karang sebuah detail yang menjadi perhatian karena pengibaran di habitat laut harus memperhatikan aspek keselamatan dan konservasi.
Sebagaimana diketahui, upacara bendera tersebut diikuti oleh kurang lebih 120 penyelam terdiri dari aparat keamanan, masyarakat umum, aparatur sipil negara (ASN), penggiat olahraga selam, dan penggiat pariwisata khususnya bawah laut dari berbagai daerah. (MT-03)
Komentar