Air Bersih Jadi Program Prioritas KKN UKIM Di Jemaat GPM Larike

AMBON – Penyediaan air bersih menjadi program prioritas KKN PPM Angkatan XLVIII Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) di Jemaat GPM Larike yang terletak di Negeri Suli, Kabupaten Maluku Tengah yang berlangsung 3 Februari – 8 Maret 2020.
“Mahasiswa KKN PPM ini sejak ada di lapangan, mereka terlibat dalam menjalankan program pemberdayaan. Ada beberapa program yang mereka jalankan, sebut saja kegiatan sosialisasi Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) bagi anak sekolah dan orang tua lanjut usia; pemeriksaan kesehatan gratis bagi orang tua lanjut usia; pengecetan Tugu Gereja serta pembangunan tempat tampung air bersih dan sosialisasi penggunaan air bersih,” jelas Instruktur KKN, Nusye Lewaherilla kepada malukuterkini.com, Kamis (19/3/2020).
Sementara itu,Kketua KKN PPM UKIM Freno Kawan mengaku sesuai hasil identifikasi kebutuhan dan problem di lokasi KKN, ternyata masalah ketersedian dan pemanfaatan seta pengelolaan air bersih menjadi kebutuhan dasar yang perlu di perhatikan.
“Di lokasi KKN PPM ini, memang sudah ada sumber air bersih, tetapi terbatas atau cuma tersedia satu titik lokasi pengambilan dan hal menjadi tidak efisiensi karena tidak terdistribusi (on site) dalam melayani semua rumah tangga di jemaat GPM Larike yang berjumlah sekitar 250 jiwa. Karena itu, kami mahasiswa KKN PPM UKIM menjadikan ini sebagai program prioritas. Tujuan kami hanya satu yaitu warga harus bisa dengan baik mengakses air bersih secara merata,” ungkapnya.
Dikatakan, program tersebut kemudian diimplementasikan dengan pengadaan dua profil tank berukuran 1.100 liter dan bahan-bahan yang diperlu untuk dibangun pada titik lokasi yang ditentukan bersama.
Salah satu mahasiswa KKN, Asarya Eleuwjaan juga mengaku dalam pengerjaan program ini, mahasiswa tidak sendiri melakukan pekerjaan dimaksud, yang terjadi adalah mahasiswa dan mitra setempat ada dalam kerja Bersama, mulai dari pembuatan tempat dudukan profil tank, pemasangan pipa, hingga selesai pekerjaan itu.
“Jemaat setempat menganggap program ini sangat membantu dan membawa manfaat besar bagi mereka, maka keterlibatan mereka adalah wujud partisipasi mereka dalam menyukseskan program mahasiswa ini. Pekerjaan ini dilakukan selama kurang lebih lima hari,” ungkapnya.
Program pemberdayaan itu tidak hanya sebatas pada pembangunan tempat penampung air bersih dan fasilitas penunjang lainnya. Ada hal yang juga perlu menjadi perhatian mahasiswa KKN untuk dibagikan bagi mitra. Untuk menjaga agar air bersih itu tetap bisa di akses terus menerus, maka dilakukan sosialisasi air bersih bagi mitra dengan salah satu instruktur KKN PPM UKIM, Nusye Lewaherilla. (MT-04)
Komentar