BPOM Ambon Temukan 4.805 Kemasan Tak Layak Edar

AMBON - Selama bulan Ramadhan 1442 Hijriah, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon menemukan sebanyak 4.805 kemasan tak layak edar.
Kepala BPOM Ambon Hariani mengatakan, pengawasan obat dan makanan rutin dilakukan, berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Ambon dan Disperindag Provinsi Maluku.
Dikatakan, hasil pengawasan dari sarana distribusi pangan, distributor ritel modern dan kios dilaporkan ke pusat H-1 Ramadhan dan H+ 7 Lebaran.
"Dari total 147 sarana yang diawasi, ternyata ditemukan ada 46 sarana produk sub standar. Jadi ada yang rusak kemasan, kadaluarsa dan tanpa izin edar (TIE) dengan total produk yang sub standar ada 262 item atau 4.805 kemasan dengan nilai ekonomi sebesar Rp 24.124.200," jelas Hariani kepada wartawan di Kantor BPOM Ambon, Senin (10/5/2021).
Menurutnya, untuk pengawasna takjil di Ambon sudah dilakukan di beberapa titik kumpul penjual takjil dan juga pengawasam mobile pada kabupaten.kota, dengan jumlah sampel takjil yang diteliti sebanyak 178 item.
"Total sampel takjil 178 item dari seluruh pengujian bahan berbahaya ternyata hasilnya negatif. Jadi tidak mengandung bahan berbahaya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy menjelaskan BPOM melakukan pengawasan bukan hanya takjil tapi juga makanan dengan berkolaborasi bersama Dinkes Ambon dengan tim kesehatan lingkungan.
Takjil, kata Pelupessy dari sisi kandungan zat berbahaya yang dilakukan pengujian semua makanan yag tersaji tidak mengandung merkuri atau bahan berbahaya, tapi ada beberapa sirup di es buah masih mengandung bakteri E.Coli.
"Penyebab terbesar diare didapat di beberapa sajian olahan. Jadi dari BPOM sudah sampaikan hasil dan lakukan pembinaan dari kebersihan penyajian," ujarnya. (MT-05)
Komentar