Sosialisasi Larangan Mudik Tepat Sasaran, Pelni Ambon: Tak Ada Kerumunan Pembeli Tiket

AMBON - PT Pelni Cabang Ambon mengakui sosialisasi yang dilakukan pemerintah daerah kepada masyarakat terkait dengan larangan mudik guna mencegah penyebaran Covid-19 tepat sasaran.
Buktinya, saat larangan mudik diberlakukan ternyata loket penjualan tiket sepi dari pembeli.
Untuk diketahui, pemerintah telah mengedarkan surat larangan mudik lebaran 2021 yang sudah berlaku pada 6-17 Mei 2021. Dimana, ketentuan peniadaan mudik dan pengetatan perjalanan tertuang dalam Surat Edaran(SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021. Dalam SE tersebut, dijelaskan bahwa setiap anggota masyarakat dilarang melakukan perjalanan antarkota/kabupaten/provinsi/negara untuk tujuan mudik.
"Kita berikan apresiasi kepada pemerintah daerah karena sudah berhasil mensosialisasikan larangan mudik. Jika sosialisasi tidak berhasil maka sudah pasti akan terjadi penumpukan penumpang untuk mengantri pembelian tiket kapal," kata Plh Kepala Cabang Pelni Ambon, Rudi kepada malukuterkini.com, Jumat (14/5/2021).
Menurutnya, selama perjalanan orang dimasa larangan mudik 2021 dikecualikan bagi kendaraan pelayanan distribusi logistik dan pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak seperti bekerja/perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang didampingi satu orang anggota keluarga, kepentingan persalinan didampingi maksimal dua orang.
"Untuk para pelaku perjalanan juga harus memenuhi syarat yang sudah ditentukan untuk pembelian tiket kapal seperti dokumen Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM), surat keterangan negatif Covid-19 atau tes RT-PCR/rapid test antigen," ungkap Rudy.
Selain itu, jelas Rudy, selama larangan mudik dari pemerintah pusat tetap mengikuti peraturan yang ada, dan selama larangan mudik pihaknya hanya menjual 10 persen tiket kepada penumpang. Setelah itu, pada tanggal 18 Mei 2021 Pelni sudah menjuak tiket sebanyak 80 persen.
"Jadi dalam larangan mudik 2021 kita hanya menjual 10 persen tiket kepada penumpang, kemudian tanggal 18 Mei 2021 kita sudah menjual 80 persen, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai yang sudah ditetapkan tetap cuci tangan,memakai masker, menjaga jarak," jelasnya.
Terkait dengan kapal logistik, ia mengaku kapal logistik tetap beroperasi seperti biasa.
"Kapalnya beroperasi seperti biasa, sesuai dengan jadwal kapal yang telah ada. Hanya penumpang saja yang ditiadakan,"ujarnya. (MT-05)
Komentar