KONI Maluku Sesali Informasi Menu Makan Atlet PON Dipelintir

AMBON – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku menyesali ulah segelintir orang yang mempelintir informasi terkait menu makan atlet pelatda Pekan Olahraga Nasional (PON) Nasional
Menurutnya, semua yang disampaikan dan diberitakan adalah fitnah dan tidak sesuai dengan realita di lapangan
Ketua Umum KONI Provinsi Maluku Tonny Pariela memberikan pernyataan keras agar jangan ada pihak-pihak yang memperkeruh suasana dengan mempolitisasi menu makan yang disebutkan "Makan Bubur dan Ikan Asin".
"Kami tidak ingin masalah ini berkembang liar dan apalagi dipolitisasi, sebab menyita energi kami yang sementara berkosentrasi menuju PON. Jangan lagi membuat kita pecah hanya untuk mengurus hal tidak benar. Sama sekali tidak sesuai dengan fakta lapangan," tandas Pariela kepada wartawan di Ambon, Sabtu (19/6/2021).
Pariela menegaskan, tahapan penetapan menu makanan bagi para atlet tidak serta merta dan tidak asal-asalan.
Ia menyebutkan, menu ini disiapkan KONI melalui satgas termasuk di dalamnya fasilitas makan minum.
"Jadi atlet dilayani melalui menu yang disusun secara khusus oleh Bidang Sport Science KONI Maluku yang memiliki spesifikasi untuk menyusun menu sesuai asupan gizi. Menu kemudian dirapatkan bersama- sama, disampaikan kepada para pelatih dilihat dan kalau disetujui dan dilaksanakan. Itu mekanisme pengambilan keputusan. Mana mungkin para atlet PON yang disiapkan untuk membela nama daerah makan bubur sama sekali tidak benar. Yang benar adalah mereka diberikan Bubur Manado. Penetapan menu Bubur Manado juga sudah sesuai dengan hasil konsultasi dengan salah satu dokter ahli gizi nasional," tandasnya.
Pariela menjelaskan, Bubur Manado sudah dijelaskan adalah salah satu makanan yang sangat baik, karena kaya akan sayur. Selain itu energi karena ada sumber karbohidrat.
"Jadi sesungguhnya tidak ada masalah jadi kami berharap dan berkesimpulan bahwa sebetulnya masalah ini bukan soal menu tetapi soal cita rasa. Kami telah mengambil keputusan untuk melakukan penyesuaian dan teman-teman melakukan penyusunan menu yang baru itu disesuaikan cita rasa selera," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Pelatda PON KONI Provinsi Maluku, Jantje Haumasse juga menegaskan, sebagai pimpinan satgas dirinya selaku mengecek baik atlet yang berada di Wisma Atlet maupun di asrama Balai Pendidikan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Poka selalu diawasi Satgas.
"Menu yang dikeluarkan oleh tim itu juga saya dibahas dalam rapat dengan semua pelatih," tandasnya.
Haumasse menyayangkan adanya pemberitaan yang sudah jelas tidak sesuai fakta.
"Jadi kalau publik baca, seakan-akan makan bubur biasa. Baru dikata-katanya itu seperti makanan dirumah sakit. Jadi ini juga menjadi hal yang tidak benar, berita itu harus yang benar. Kalau makan bubur ya dibilang bubur, kalau bubur manado ya dibilang bubur manado, bubur ayam ya dibilang bubur ayam. Dalam 2 bulan kita Pelatda terpusat ini penyajian Bubur Manado baru satu kali sedangkan bubur ayam dua kali," ungkapnya.
Senada dengan Haumasse, Ketua Bidang Sport Science KONI Provinsi Maluku Maria Hukubun menegaskan menu makanan yang diberikan memenuhi standar gizi.
"Berkaitan dengan bubur Manado. Itu sebenarnya memenuhi standar gizi dan kita tidak bisa mengikuti selera orang per orang tetapi dalam pembinaan prestasi intinya harus memenuhi unsur gizi. Bubur Manado memiliki unsur karbohidrat yang kompleksitas artinya didalamnya ada beras, nasi, jagung,labu, sayuran. Kita lihat kompleksitas itu kan ada karbohidrat dimana banyak mengandung glukosa yang diperlukan didalam tubuh dalam darah untuk menghasilkan energi kemudian sayuran di dalam seperti bayam dan kangkung yang mengandung zat besi yang berfugsi memproduksi mengandung sel darah merah. Lalu kenapa diberikan hari Sabtu malam karena latihan setiap hari disesuaikan. Kemudian tidak semua latihan berat itu lalu setelah harus makan daging. Itu persepsi yang salah. Justru latihan berat harus banyak makan karbohidrat kompleks karena pada proses makan daging selesai latihan akan menganggu kerja ginjal,” rincinya.
Di tempat yang sama, Pelatih Muaythai PON Maluku, Christin Uktoseja mengaku menu makanan yang disajikan selama Pelatda PON telah memenuhi standar asupan gizi.
“Buktinya kondisi kesehatan dan pemeriksaan HB keenam atlet saya sangat baik dengan mengkonsumsi makanan yang disajikan, sehingga polemik menyangkut bubur ini tidak ada benarnya. Selama kami berada di Pelatda, baru dua kali ini kami makan bubur ayam dan bubur Manado. Sebelum masuk ke Pelatda sebagai pelatih saya pernah mengambil inisiatif untuk mengecek HB dan sebelum masuk pelatda pada Maret 2021 itu HB tidak mencapai 13 akan tetapi ketika pelatda naik drastis. Saat ini tidak ada satu atletpun yang HBnya dibawah 13. Itu berarti pada saat pelatda mereka diperhatikan dengan baik, bukan saja dari sisi gizinya tetapi istirahat dengan baik mereka lakukan, sehingga dengan kondisi ini, mereka bisa disiapkan pada saat PON nanti. Kalau kami makan bubur setiap hari, tentu tidak bisa melakukan proses latihan dengan baik. Namun yang terjadi justru kami bisa berlatih dengan baik karena asupan gizi yang diberikan selama Pelatda," tandasnya. (MT-04)
Komentar