Presiden Jokowi Instruksikan Pembangunan Rumah Yang Rusak Usai Gempa Reda

AMBON – Presiden Joko Widodo menginstruksikan pembangunan rumah yang rusak akibat dampak bencana gempa bumi yang terjadi Kamis (26/9/2019) dilakukan usai gempa reda.
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat bertatap muka dengan para pengungsi di lokasi pengungsian Kompleks Universitas Darussalam (Unidar), Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Selasa (29/10/2019).
Presiden mengaku sudah mendapatkan laporan dari Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur Maluku Murad Ismail terkait dampak kerusakan akibat gempa.
“Sesuai laporan ada sekitar 12 ribu lebih unit rumah yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan,” ungkapnya.
Dikatakan, sebenarnya dari sisi anggaran sudah tersedia namun harus melalui prosedur.
“Sebetulnya dari sisi keuangan itu anggarannya sudah ada tetapi perlu prosedur. Kita juga sedikit menunggu agar gempa reda baru dilakukan pembangunan. Saat ini sesuai laporan, masih terjadi gempa-gempa kecil,” katanya.
Menurutnya, jika gempa sudah reda maka pembangunan rumah yang terdampak bisa dikerjakan. “Nantinya anggaran diberikan ke warga yang terkena dampak gempa. Ini seperti yg kita lakukan ke warga terdampak bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah (Sulteng). Di NTB itu baru diberikan bantuan pembangunan rumah 6 bulan kemudian pasca gempa karena menunggu gempa reda,” ungkapnya.
Presiden Jokowi memastikan nantinya pembangunan rumah-rumah yang mengalami kerusakan akan menggunakan konstruksi tahan gempa. “Konstruksi bangunan nantinya tahan gempa dan diarahkan oleh Kementerian PUPR,” tandasnya. (MT-03)
Komentar