Sekilas Info

Pemprov Maluku & Pemkot Ambon Raih ALI 2024

AMBON, MalukuTerkini.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon meraih Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2024.

Pemprov Maluku meraih ALI 2024 untuk Kategori Provinsi sedangkan Pemkot Ambon di kategori Penghargaan Khusus Kawasan Timur Indonesia.

Selain Pemkot Ambon, kategori tersebut juga diraih  Pemerintah Kabupaten Merauke dan Pemerintah Provinsi Papua. Lalu.

Pemenang Kategori Kota secara berurutan yaitu: Kota Surabaya, Surakarta, dan Manado. Kemudian, pemenang Kategori Kabupaten secara berurutan, yaitu: Kabupaten Badung, Siak, dan Sragen. Selanjutnya, pemenang Kategori Provinsi secara berurutan yaitu: Jawa Barat, Maluku dan Sumatera Selatan.

Sedangkan pemenang Kategori Kementerian/Lembaga secara berurutan, yaitu: Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, dan KLHK.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian turut menyerahkan sertifikat penghargaan kepada sejumlah pemerintah daerah (Pemda) yang menjadi nomine pemenang.

ALI 2024 tahun ini mengambil tema "Kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Kinerja Percepatan Pelaksanaan Berusaha". Selain Mendagri, hadir pula Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Tirta Nugraha Mursitama dalam laporannya mengucapkan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kementerian/lembaga (K/L) dan Pemda yang telah berhasil masuk dalam nomine ALI 2024.

Tirta mengungkapkan, Kementerian Investasi/BKPM diberikan mandat untuk melaksanakan kegiatan ini berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2020, Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 2 Tahun 2002, dan Keputusan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 134 Tahun 2023. Penilaian kinerja tahun ini melibatkan 38 pemerintah provinsi, 415 pemerintah kabupaten, 95 pemerintah kota, dan 18 kementerian/lembaga.

"Adapun tujuan utama dari kegiatan penilaian kinerja ini adalah memberikan gambaran umum, evaluasi, dan kualitas kinerja, serta memberikan Anugerah Layanan Investasi," katanya di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (30/9/2023).

Adapun penilaian penghargaan ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu penilaian mandiri, penetapan nomine, serta terakhir pemaparan, uji petik, hingga penyerahan ALI 2024. “Kinerja kementerian/lembaga pada tahun 2024 ini, seluruh kementerian/lembaga telah berhasil dengan kategori yang sangat baik. Ini adalah prestasi yang luar biasa,” jelasya.

Sedangkan hasil penilaian untuk Pemda, terdapat 441 Pemda (81 persen) dalam kategori sangat baik dan baik, serta sebanyak 105 Pemda (19 persen) dalam kategori kurang baik. Sementara prestasi sangat baik dan baik tersebut meningkat 17 persen dibandingkan dengan capaian penilaian kinerja tahun 2023.

"Tentu Kementerian Investasi berkomitmen terus untuk memperbaiki iklim investasi dan berupaya menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi pertama di dunia,” ucapnya.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dalam sambutannya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda dan K/L yang telah berkolaborasi dengan Kementerian Investasi. Kolaborasi ini terutama dalam rangka meningkatkan pelayanan, perbaikan iklim industri, iklim investasi, dan meningkatkan daya saing.

“Kita harus terus melakukan penyempurnaan, kita harus terus melakukan reformasi kebijakan, policy, dan regulasi dalam rangka kita meningkatkan iklim investasi kita. Apalagi dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja yang telah menaungi, bahwa kita telah menjadi terbuka,” ujarnya.

Ia membeberkan, sejak tahun 2021 telah terjadi peningkatan layanan investasi yang cukup signifikan untuk Indonesia ke depan. Adapun investasi hingga bulan Juni 2024 ini sebesar Rp6.931 triliun, dan pada akhir 2024 ini akan mencapai Rp6.360 triliun.

"Ini adalah kenaikan kurang lebih pertumbuhan antara 18 persen setiap tahunnya, dan ini adalah peningkatan investasi sebesar 90,2 persen dibandingkan dengan lima tahun yang lalu," ungkapnya.

Capaian realisasi ini menunjukkan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah direspons dengan baik dan positif. Hal ini berdampak pada peningkatan sebaran investasi yang sejak tahun 2020 sudah lebih banyak terjadi di luar Pulau Jawa. Rosan menambahkan, dari sisi penciptaan tenaga kerja, angka penyerapan tenaga kerja total selama Kabinet Indonesia Maju sebanyak 7.188.479 tenaga kerja di Indonesia, atau rata-rata per tahunnya 1.437.695 jiwa.

“Karena kita ketahui penciptaan lapangan pekerjaan adalah merupakan PR atau tantangan kita, yang harus kita lakukan secara terus menerus,” jelasnya. (MT-03)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!