HAB ke-73, 54 ASN Kemenag di Maluku Peroleh Satya Lencana

AMBON - Sebanyak 54 Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Kementerian Agama (Kemenag) yang berada Provinsi Maluku menerima penghargaan Satya Lenacana Karya Satya 10, 20 dan 30 tahun bersamaan dengan peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-73, Kamis (3/1/2019).
Satya lencana tersebut diserahkan Wagub Maluku Zeth Sahubarua saat menjadi inspektur upacara HAB ke-73 yang dipusatkan di Lapangan Polda Maluku, Tantui, Ambon, Kamis (3/1/2019). Turut mendampingi saat penyerahan tersebut Kakanwil Kemenag Maluku Fesal Musaad.
Para penerima bukan hanya berdinas di jajaran Kanwil Kemenag Provinsi Maluku namun juga di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon.
Pemberian satya lencana tersebut sesuai SK Presiden nomor 122/TK/ tahun 2018 tentang Penyerahan Penghargaan Satya Lencana Karya Satya.
Selain satya lencana juga diberikan penghargaan untuk ASN Teladan dan Pengurus/Anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Teladan serta paket umroh dari Bank Syariat Mandiri bagi ASN Kemenag wilayah 3T.
Untuk kategori ASN Teladan diraih staf keuangan Mustakin sementara Rosalita Westplat dinobatkan sebagai anggota DWP teladan.
Sementara kategori Laporan Keuangan 2018 Terbaik masing-masing diraih Bimas Islam sebagai peringkat pertama, disusul pembimas Budha, dan Bidang Pengelola Anggaran Pendidikan Islan. Kategori Madrasah Terbaik diraih MAN 1 Ambon, MAN 1 Malteng, MIN 1 Ambon, MTs Ambon, MTs Malteng dan MIN 5 Malteng.
Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya yang dibacakan Wagub Zeth Sahuburua saat upacara tersebut mengatakan berdirinya Kemenag adalah untuk menjaga dan memelihara, sekaligus mengembangkan kualitas pendidikan keagamaan masyarakat kian naik peringkat, agar tetap dan terus
terjaga kerukunan hidup antarumat beragama yang kian rekat, yang pada akhirnya agar kualitas kehidupan keagamaan segenap bangsa makin meningkat.
"Kendati negara kita secara formal tidak
berdasar agama tertentu, tidak menetapkan suatu agama sebagai agama resmi negara, akan tetapi keterlibatan negara dan pemerintah menyangkut kehidupan keagamaan merupakan hal nyata dan niscaya, sesuai konstitusi negara. Keberhasilan pembangunan kehidupan beragama sangat menentukan hari depan bangsa," katanya.
Menurutnya peringatan HAB Kemenag membawa pesan untuk mewujudkan supremasi nilai-nilai ke-Tuhan-an dan
keagamaan sebagai ruh pembangunan dan kemajuan bangsa.
"Masalah agama adalah masalah yang amat peka yang bila tidak ditangani dengan hati-hati dapat menimbulkan persoalan yang rumit. Oleh sebab itu, Kemenag amat menyadari pentingnya kematangan cara berpikir dan bertindak dalam mengelola urusan keagamaan, menjaga kerukunan beragama serta mendorong pembudayaan moderasi
beragama bagi semua warga bangsa," ungkapnya. (MT-02)
Komentar