Parade Perahu Hias Warnai Pencanangan Germas “Beta Seng Mau Rokok”
AMBON – Parade perahu hias mewarnai pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) "Beta Seng Mau Rokok" (Saya Tidak Mau Merokok) yang dipusatkan di Desa Poka, Ambon, Sabtu (26/1/2019).
Puluhan perahu yang mewakili sejumlah puskesmas di Kota Ambon tersebut berlayar melewati perairan di sekitar Jembatan Merah Putih. Masing-masing perahu ditata dengan berbagai hiasan yang didalamnya terdapat pesan-pesan kesehatan, khususnya yang terkait dengan "Beta Seng Mau Rokok". Di setiap perahu juga membawa petugas dari masing-masing puskesmas.
Penampilan puluhan perahu tersebut juga mendapat sambutan meriah dari Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, para tamu dan peserta pencanangan yang berasal dari seluruh puskesmas di Kota Ambon serta warga yang memadati pesisir pantai Desa Poka. Bahkan warga yang sementara melewati Jembatan Merah Putih pun memarkirkan kendaraannya guna menyaksikan parade dimaksud.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy saat mencanangkan Germas "Beta Seng Mau Rokok" mengatakan, program tersebut merupakan kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dengan Organisasi Vital Strategies dan mahasiswa University of Technology Sidney, Australia.
“Kita sepakat untuk melaksanakan Germas dengan salah satu program diantaranya kampanye "Beta Seng Mau Rokok" karena gerakan hidup sehat ini sudah menjadi gerakan global,” katanya.
Di negara-negara maju, menurut Wali Kota, para perokok sudah menjadi warga negara kelas dua.
“Buktinya di bandara maupun pusat-pusat perbelanjaan telah disiapkan ruangan khusus untuk para warga negara kelas dua ini menikmati rokok. Hal itu karena orang sudah terbiasa dengan hidup sehat. Di Singapura misalnya, pemerintah disana lebih mengarahkan warga negaranya untuk hidup sehat, padahal disana fasilitas rumah sakit sudah sangat maju,” ungkapnya.
Kedepan, Wali Kota mengatakan akan membuat peraturan agar di restoran di Kota Ambon disediakan ruang khusus untuk perokok.
“Nantinya akan diatur sedemikan rupa agar di setiap restoran disediakan ruang khusus utuk perokok, sehinga di ruangan orang sementara menikmati makanan tidak ada yang merokok. Targetnya di akhirnya tahun 2019 seluruhnya akan terealisasi, walaupun memang saya akui untuk merubah perilaku itu tidak mudah," katanya. (MT-03)
Komentar