Polda Maluku Gelar Simulasi Sispamkota

AMBON - Polda Maluku menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang dipusatkan di Lapangan Upacara Polda Maluku, Tantui, Ambon, Rabu (20/3/2019).
Simulasi tersebut disaksikan Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa, Wakapolda Maluku Brigjen Pol Teguh Sarwono, Kasdam XVI Pattimura Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, Kepala BIN Daerah Maluku Brigjen TNI Khairully, Wadan Lantamal IX Ambon Kolonel Marinir Supriyono, Kajati Maluku Triyono Hariyanto serta pejabat TNI/Polri.
Pantauan malukuterkini.com, simulasi yang juga melibatkan unsur TNI dan pihak terkait lainnya dimulai dari proses kampanye, distribusi logistik pemilu, pencoblosan, hingga rapat pleno KPU di tingkat provinsi.
Saat berlangsung kampanye pasangan capres, sejumlah massa pendukung pasangan capres lain melakukan keributan sehingga polisi dengan sigap mengamankan lokasi kampanye, menyelamatkan pasangan capres dan meringkus sejumlah provokator setelah menurunkan pasukan Dalmas dan Brimob.
Selanjutnya saat dilakukan pendistribusian surat suara dari Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu menuju Masohi, Kabupaten Malteng. Namun saat proses pengangkutan kotak suara balik dari Masohi menuju KPU Maluku, terjadi pembajakan oleh OTK di tengah laut.
Dalam simulasi ini, aparat gabungan dari Polair Polda Maluku bersama TNI AL melakukan pengejaran terhadap OTK yang menggunakan kapal cepat untuk merampas kotak suara sehingga terjadi aksi saling tembak di tengah laut dan para pelaku berhasil dilumpuhkan.
Saat simulasi juga diperagakan penamgan aksi demo yang diwarnai kerusuhan dan penjarahan serta pembakaran fasilitas pemerintah sehingga personil Polri bersama TNI membubarkan massa secara paksa dan melumpuhkan sejumlah provokator.
Seorang oknum pelaku yang menggunakan bom mobil nekat menerobos barikade aparat keamanan dan berhasil meledakkan diri di depan kantor KPU ketika sedang berlangsung rapat pleno penghitungan surat suara hasil pemilu mengakibatkan tiga orang tewas seketika.
Tim penjinak bom Polda, Inafis, serta tim Dokkes yang turun ke tempat kejadian perkara juga mendeteksi bom berdaya ledak tinggi ini mengandung radiasi sehingga mereka melakukan sterilisasi dengan memasang bendera merah di area yang paling berbahaya.
Kendati massa sudah membubarkan diri, namun masih ada sekelompok OTK yang mengejar dan melakukan penculikan terhadap ketua KPU, personel gabungan TNI/Polri melakukan l aksi penyergapan guna menyelamatkan Ketua KPU. (MT-03)
Komentar