Era Industri 4.0 Banyak Otomatisasi, Mailuhu Ajak Mahasiswa Politeknik Ambon Berwirausaha

AMBON – Memasuki era revolusi industri 4.0, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan jiwa wirausaha.
Hal itu diungkapkan pengusaha muda, Body WR Mailuhu saat menjadi pembicara pada Workshop Kewirausahaan yang digelar Politeknik Negeri Ambon, Kamis (2/5/2019).
Dikatakan, saat ini dunia sedang dihadapkan pada sebuah era baru, yaitu era dimana peranan teknologi informasi menjadi sangat dominan dan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
“Semua hal dalam kehidupan kita saat ini seolah “dipaksa” untuk selalu terkoneksi dengan perangkat teknologi dan internet. Sebuah era yang disebut sebagai era revolusi industri jilid 4 atau era 4.0. Kini, orang bisa berbelanja tanpa harus pergi ke pasar, rapat tanpa harus hadir dalam satu ruangan, melakukan transaksi keuangan tanpa harus pergi ke bank, kuliah tanpa harus hadir ke kampus, memesan makanan tanpa harus keluar rumah, bekerja tanpa harus punya tempat kerja dan lain. Semua hal tersebut sudah bisa dilakukan melalui satu perangkat teknologi bernama smartphone,” katanya.
Di depan peserta workshop yang berlangsung dibawah sorotan tema “Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Kearifan Lokal Menyongsong Revolusi Industri 4.0”, Mailuhu mengatakan dampak dari kehadiran revolusi industri jilid 4 sudah sangat terasa, terutama bagi kalangan dunia usaha.
“Misalnya saja, fenomena jual beli online yang telah menjadi trend baru masyarakat dalam berbelanja. Penjual dan pembeli tidak lagi hadir secara fisik. Mereka bertemu dan bertransaksi secara online via internet. Dan sudah pasti kehadiran toko-toko online tersebut akan menggerus market pasar retail konvensional. Kita juga melihat, bagaimana travel-travel biro konvensional harus kelimpungan menghadapi gempuran travel biro berbasis aplikasi seperti Traveloka atau Pegipegi. Perusahaan taxi konvensional yang harus berdarah-darah dalam menghadapi serangan Grab dan Gojek yang juga berbasis aplikasi. Atau hotel-hotel berbintang harus bersaing ketat dengan penginapan kelas rumahan yang tergabung dalam jaringan Airbnb, yang menawarkan kamar-kamar penginapan dengan harga yang lebih murah, tentunya juga berbasis aplikasi,” katanya.
Menurutnya, mahasiswa yang sementara menuntut ilmu harus bersiap menghadapi tantangan besar yang terjadi era Revolusi Industri 4.0 yang terjadi saat ini.
“Perubahan pola baru ini membawa dampak terciptanya jabatan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa jabatan lama. Tantangan itu harus dihadapi sesuai pola kerja baru yang tercipta dalam revolusi 4.0. Satu faktor yang penting adalah ketrampilan dan kompetensi yang harus tetap secara konsisten ditingkatkan,” ungkapnya.
Menjadi generasi yang hidup di era industri 4.0, kata Mailuhu, harus mamiliki daya saing yang tinggi.
"Selain unggul di bidang akademik, generasi saat ini juga harus berdaya saing tinggi. Persaingan di luar dana sangat ketat,” katanya.
Menurutnya, kaum muda Maluku harus bisa memiliki daya saing yang tinggi, apalagi bakal ada lapangan-lapangan kerja yang akan musnah dengan sendirinya seiring perkembangan industri 4.0.
“Masa depan kita bukan ada di tangan orang lain tetapi ada dalam genggaman pribadi masing-masing. Wirausahawan merupakan tulang punggu penting dalam pengembangan daerah ini karena wirausahawan mengambil peranan penting dalam upaya menciptakan percepatan pertumbuhan ekonomi karena mereka adalah penggerak roda ekonomi,” ungkapnya. (MT-04)
Komentar