Sekilas Info

Gala Karya Zona Maluku Mulai Bergulir

PEMBUKAAN – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku, Semuel Huwae saat membuka Gala Karya Zona Provinsi Maluku di Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang, Ambon, Sabtu (20/7/2019).

AMBON - Liga Sepakbola Karyawan (Gala Karya) zona Provinsi Maluku yang memperebutkan Piala Gubernur Maluku tahun 2019 telah bergulir, Sabtu (20/7/2019).

Gala Karya merupakan kompetisi sepak bola antar instansi pemerintahan, perusahaan swasta, perusahaan BUMN dan BUMD. Gala Karya ini di latar belakangi oleh banyaknya pesepakbola di lingkungan karyawan.

Gala Karya zona Provinsi Maluku dibuka oleh Kadis Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku, Semuel Huwae di Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang, Ambon, Sabtu (20/7/2019).

Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kadispora Semuel Huwae mengatakan, saat ini cabang olahraga sepakbola telah menjadi primadona dunia.

"Sepabola modern telah berkembang menjadi industri, yang mampu menghasilkan income yang besar, baik terhadap pemain, klub bahkan negara. Namun harus diakui untuk menjadi seperti itu, kita masih butuh waktu yang panjang,” katanya.

Diakuinya, permasalahan terbatasnya kemampuan keuangan dan lemahnya manajemen klub, disamping minimnya sarana dan prasarana pendukung, serta pola pembinaan yang tidak berjalan secara teratur, telah menyebabkan prestasi sepabola kita seolah-olah tenggelam.

“Padahal banyak talenta-talenta muda kita, dengan bakat alami, yang seharusnya dapat berkembang, dan menjadi idola seperti yang pernah ditorehkan oleh pemain-pemain pendahulu kita pada zamannya. Keberhasilan yang pernah diraih itu, bukan saja karena bakat alamt yang membentuknya, tetapi karena sentuhan pengetahuan bahkan pola pembinaan.,” ungkapya.

Dengan mengusung nama Piala Gubernur Maluku, menurutnya, tentunya ini merupakan momentum strategis untuk memacu dan menggairahkan para karyaean Maluku untuk meningkatkan rasa cinta terhadap olahraga.

“Oleh karena itu, saya berharap agar kompetisi ini dapat berjalan dengan baik dan seha sebagai wadah untuk meningkatkan ikatan kekeluargaan dan silaturahmi dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan diantara seluruh elemen masyarakat,” ungkap gubernur dalam sambutan tertulisnya itu.

Kepada seluruh pelatih, pemain, tim sepakbola, perangkat pertandingan, suporter dan masyarakat, gubernur juga mengharapkan dapat menjunjung tinggi semangat sportivitas, dengan menaati ketentuan dan peraturan yang telah digariskan agar kompetisi ini dapat berjalan dengan baik dalam rangka membangun persaudaraan sejati.

Gala Karya Zona Provinsi Maluku akan diikuti oleh delapan tim yang terbagi dalam dua grup.

Grup A terdiri dari PT Pertamina, BPJN XVI-A, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Maluku dan Pemkab Maluku Barat Daya, sementara grup B terdiri dari Pemkab SBT, PT Angkasa Pura 1, BPJN XVI-B dan PT PLN.

Pada pertandingan perdana Sabtu (20/7/2019) mempertemukan  tim PT Angkasa vs PT PLN yang berakhir dengan imbang 2 – 2.

Gala Karya Indonesia adalah kompetisi yang diikuti oleh Instansi Pemerintah, Perusahaan Swasta, BUMN dan BUMD yang diperkuat oleh pemain yang berstatus sebagai pekerja atau karyawan minimal usia 20 tahun dan maksimal 40 tahun dengan jumlah pemain yang terdaftar tiap tim adalah 25 orang dan 5 orang offisial.

Tim yang juara di provinsi akan berlaga di 8 zona regional yang terdiri dari Sumatera 1, Sumatera 2, Jawa, Bali - Nusa Tenggara, Sulawesi 1, Sulawesi 2, Kalimantan, serta Maluku – Papua.

Tim juara dari babak regional akan bertanding di babak 8 besar nasional yang selanjutnya ke babak semi final dan babak final. Babak final di gelar bulan September 2019 di Stadion Batakan - Kalimantan Timur.

Di tahun 1981 Gala Karya sudah di selenggarakan yang mana pada saat itu keluar sebagai juara adalah tim Dolog Jawa Timur. Kemudian Terakhir invitasi ini digelar tahun 1990 di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya (15 Agustus 1990) dan keluar sebagai juara yaitu tim dari PLN Pusat yang juga sebagai juara bertahan.

Invitasi “Gala Karya” dapat melahirkan talenta-talenta sepakbola sebagai kekuatan timnas sepakbola Indonesia waktu itu. Sebut saja Warta Kusuma, Sugito, Marzuki Nyak Mad, Ajat Sudrajat, Sakum Nugroho, Musimin, Rudi Wiliam Keltjes, Robby Darwis, Ajat Sudrajat, Ribut Waidi hingga Budi Yohanes. adalah pemain amatir yang berkiprah di Gala Karya kemudian menjadi tulang punggung Tim Nasional Indonesia.

Galakarya awalnya dilaksanakan di Jakarta pada tahun 1976 yang diinisiasi Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin dan diberi nama Persatuan Sepak Bola antar Perusahaan Jakarta (Persapja), yang kemudian Galakarya bergulir dari tahun 1981 hingga 1990. (MT-03)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!