BMKG: Warga Jangan Terpancing Isu Gempa & Tsunami

AMBON – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan isu akan terjadi gempa besar dan tsunami di Pulau Ambon, Piru dan Saparua adalah tidak benar atau berita bohong (hoax).
“Terkait dengan isu akan terjadi gempa besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua adalah tidak benar atau berita bohong (hoax), karena hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat, dan akurat kapan, dimana dan berapa kekuatannya,” tandas Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly dalam rilisnya yang diterima malukuterkini.com, Jumat (27/9/2019).
Hal itu diungkapkan Muhammad Sadly menyikapi beredarnya berita di masyarakat dan viral di media sosial terkait isu akan terjadi gempa besar dan tsunami di Pulau Ambon dan sekitarnya. “Hingga Jumat (27/9/2019), secara statistik frekuensi kejadian gempa cenderung semakin mengecil,” ujarnya.
Ia menghimbau warga agar tidak terpancing isu atau berita bohong yang beredar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
“Terkait informasi gempa bumi dan tsunami, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. Untuk itu warga dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M 6,8 terjadi pada Kamis (26/9/2019), pukul 08.46 WIT. Gempa tersebut terjadi pada 40 km timur laut Ambon, Maluku dengan kedalaman 10 km. Sebelumnya BMKG merilis gempa dengan kekuatan M 6,8 tetapi kemudian dimutakhirkan menjadi M 6,5.
Pasca terjadinya gempa utama tersebut hingga Jumat (27/9/2019) pukul 17.00 WIT sesuai data Stasiun Geofisika Ambon tercatat sudah terjadi 296 gempa susulan. 45 diantaranya masuk kategori gempa yang dirasakan (MT-02)
Komentar