Update Gempa Maluku: 170.900 Warga Masih Mengungsi
AMBON - Jumlah pengungsi pasca gempa bumi Maluku berkekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya, Kamis (26/9/2019) hingga saat ini mencapai 170.900 jiwa.
“Ratusan ribu pengungsi tersebut tersebar di Kota Ambon 5.980 jiwa, Kabupaten Maluku Tengah 90.833 jiwa dan Kabupaten Seram Bagian Barat 74.087 jiwa,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Bidang Kesejahteraan Sosial dan Administrasi Setda Maluku, Frona Koedoeboen di Ambon, Selasa (8/10/2019).
Frona juga merincikan korban meninggal sebanyak 39 orang yang tersebar di Kota Ambon 11 orang, Maluku Tengah 17 orang dan Seram Bagian Barat 11 orang.
Sedangkan, korban luka di Kota Ambon tercatat luka berat 7 orang dan luka ringan 25 orang, Maluku Tengah luka berat delapan dan luka ringan 1.142 orang serta Seram Bagian Barat luka berat 15 orang dan luka ringan 381 orang.
"Data korban meninggal maupun luka ini berdasarkan hasil rekapitulasi Dinas Kesehatan Maluku yang terdiri dari korban langsung gempa maupun korban tidak langsung, sedangkan data pengungsi diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/ kota," ungkapnya.
Ia juga merincikan, kerusakan rumah warga di Kota Ambon tercatat 654 rusak ringan, 253 rusak sedang dan 251 rusak berat. Kabupaten Maluku Tengah rusak ringan 2.238 unit, rusak sedang 1.104 unit dan rusak berat 724 unit. Kabupaten Seram Bagian Barat rusak ringan 353 unit, rusak sedang 480 unit dan rusak berat 298 unit.
“Totalnya terdapat 3.245 unit rumah warga rusak ringan, 1.837 rusak sedang dan 1.273 rusak berat. Jumlah itu berdasarkan laporan BPBD Kota Ambon dan BPBD Kabupatem Seram Bagian Barat, Senin (7/10/2019) dan BPBD Kabupaten Maluku Tengah Minggu (6/10/2019),” rincinya.
Menyangkut fasilitas pendidikan, Frona menjelaskan di kota Ambon, baik PAUD/TK hingga Perguruan Tinggi tercatat rusak ringan 34 unit, rusak sedang 28 unit dan rusak berat 11 unit.
Kabupaten Maluku Tengah, baik PAUD/TK hingga Peruruan Tinggi tercatat rusak ringan delapan unit, rusak sedang 39 unit dan rusak berat lima unit sedangkan di Kabupaten Seram Bagian Barat, baik PAUD/TK hingga Perguruan Tinggi tercatat rusak ringan tujuh unit, rusak sedang 2 unit dan rusak berat 18 unit,” jelasnya.
Sementara fasilitas kesehatan, katanya tercatat di Kota Ambon tujuh unit rusak ringan dan dua rusak sedang. “Kabupaten Maluku Tengah dua rusak ringan dan tiga rusak berat. Kabupaten Seram Bagia Barat 10 rusak ringan,” katanya.
Frona juga merincikan, fasilitas ibadah di Kota Ambon tercatat 17 gereja rusak ringan dan dua rusak sedang serta masjid sembilan rusak ringan, tiga sedang dan dua rusak berat.
“Kabupaten Maluku Tengah terdapat delapan gereja rusak ringan, sembilan masjid rusak ringan serta pesantren dan gedung serbaguna gereja masing-masing satu unit rusak ringan. Di Kabupaten Seram Bagian Barat tercatat tujuh gereja rusak ringan, 11 rusak sedang dan lima rusak berat. Masjid dua rusak ringan, empat rusak sedang dan dua rusak berat, pastori dua rusak sedang dan satu rusak berat serta gedung serbaguna dan musolah masing-masing satu rusak sedang,” rincinya.
Fasilitas pemerintahan, katanya, di Kota Ambon tercatat 33 unit rusak ringan dan satu rusak sedang. Kabupaten Maluku Tengah tiga unit rusak ringan serta masing-masing satu unit rusak sedang maupun berat.
“Sarana penunjang tercatat di Kabupaten Maluku Tengah delapan rusak sedang dan enam rusak berat serta Kabupaten Seram Bagian Barat sembilan rusak sedang dan dua rusak berat,” katanya.
Terkait fasilitas ekonomi, Frona menjelaskan di kota Ambon tercatat dua pasar rusak ringan dan satu rusak, usaha galon dan toko mebel masing-masing satu rusak ringan serta mall dan penginapan masing-masing dua rusak ringan.
“Kabupaten Maluku Tengah 67 kios rusak ringan dan tujuh rusak sedang serta pasar satu rusak sedang dan dua rusak berat, usaha galon tiga tusak ringan, rumah makan dua rusak ringan serta rumah kopi dan tukang besi masing-masing satu rusak ringan.
Kabupaten Seram Bagian Barat, tiga rumah makan rusak sedang, empat bengkel rusak berat serta masing - masing satu pertokoan dan pasar ikan Kairatu rusak berat, industri tahu dan tempe satu rusak ringan serta kios empat rusak ringan, delapan rusak sedang dan 15 rusak berat,” jelasnya. (MT-03)
Komentar