Duta Parenting Maluku akan Kunjungi Locus Stunting di Kilmuri

AMBON - Duta Perangi Stunting (Parenting) Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail, pekan depan berencana akan ke Kilmuri, salah satu locus stunting di Kabupaten Seram Bagian Timur.
Pilihan Widya ke Kilmuri, cukup menyibukkan aparat pemerintah provinsi dan kabupaten. Selalu saja ada alasan, agar dirinya tidak pergi kesana, dan menggantikan locus stunting yang harus dikunjunginya di kabupaten itu.
Dari sulitnya akses ke Kilmuri, sampai dengan cuaca laut yang lagi tidak bersahabat, menjadi tantangan yang harus dia hadapi. Satu-satunya cara untuk bisa menginjakkan kaki di Kilmuri hanyalah dengan menumpangi perahu atau kapal laut. Sama sekali tidak ada ruas jalan raya di kecamatan itu, termasuk pula pelabuhan laut.
Widya juga disuguhi data bahwa Kilmuri tidak termasuk daerah yang dirujuk sebagai locus stunting. Lokasi lain yang ditawarkan ke Widya sebagai locus stunting, malah jauh lebih mudah dijangkau dari ibukota kabupaten.
Terakhir, tim survey yang dikirim pemda provinsi untuk memastikan jalur dan kondisi lapangan, dilaporkan tidak sampai ke Kilmuri. Mereka hanya sampai di Desa Kufar, dan berakhir di pelabuhan Air Kasar, Kecamatan Tutuktolu. Tidak ada pengemudi speedboat di sana yang mau mengantarkan mereka ke Kilmuri.
"Semakin saya diberi masukan untuk tidak kesana, semakin saya ingin sekali sampai ke Kilmuri dan melihat kondisi masyarakat di sana," kata Widya di Ambon, Jumat (7/2/2020)
Ia penasaran, kenapa daerah yang begitu terisolasi di SBT itu dilaporkan tidak ada kasus stunting dan gizi buruk. Sementara daerah-daerah yang mudah aksesnya ke ibukota Kabupaten di Bula, justru temuan kasus stunting dan gizi buruknya sangat tinggi. Sejumlah anak pun dilaporkan meninggal dunia karena terpapar gizi buruk.
"Di Kilmuri nanti, saya ingin langsung on the spot datangi rumah anak-anak yang kena stunting, maupun rumah ibu-ibu hamil dan menyusui, untuk melihat secara langsung pola hidup mereka, termasuk makan mereka," janjinya.
Kunjungan ke SBT rencananya pada 11 Februari 2020, menumpangi pesawat terbang menuju bandara Kufar. Dari bandara, tim langsung berkunjung ke Desa Kufar, salah satu locus stunting yang tinggi di SBT. Temuan kasus stunting di desa ini sebanyak 52 anak mengidap stunting. Dari Kufar, perjalanan dilanjutkan sekitar dua jam menuju Bula. Jadwalnya sebelum bermalam, Widya akan menghadiri dan membuka sejumlah kegiatan di ibukota kabupaten tersebut.
Perjalanan hari kedua pada 12 Februari 2020, paginya rombongan menuju Pelabuhan Laut di Desa Air Kasar, Tutuktolu, dimana KM Siwalima milik Pemda Maluku akan menunggu di sana. Perjalanan dilanjutkan dengan kapal laut sekira empat jam menuju Kilbon. Salah satu desa di Kilmuri ini dipilih karena laporan pemda setempat, ada satu kasus stunting di desa itu.
Dari 14 desa yang ada di Kecamatan Kilmuri, sesuai data pemda hanya ada kasus stunting di Kilbon dan Selor.
"Semoga perjalanan ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, karena semua OPD dilibatkan untuk turun langsung membawa program mereka masing-masing," ungkap Widya. (MT-04)
Komentar