18 PSP Lokalisasi Tanjung Batu Merah Kabur

AMBON - Sebanyak 18 Pekerja Seks Perempuan (PSP) dari Lokalisasi Tanjung Batu Merah kabur saat hendak dipulangkan oleh Dinas Sosial Kota Ambon ke daerah mereka masing-masing.
Hal ini terungkap saat rapat dengar pendapat antara Dinas Sosial Kota Ambon bersama Komisi II DPRD Kota Ambon di Baileo Rakyat Belakang Soya, Ambon, Selasa (11/2/2020).
"Kita akan berkoordinasi dengan tim yang ada, untuk melihat dan mencari 18 PSP ini karena sesuai dengan kesepakatan mereka mau untuk dipulangkan tapi ternyata setelah kita masuk di wisma-wisma mereka tidak ada. Kita tunggu sampai pukul 16.00 WIT itu cuman 14 orang ikut rombongan pemulangan sementara 18 lainnya tidak ada" ungkap kepala Dinas Sosial Kota Ambon Nurhajati Jasin saat rapat tersebut.
Dikatakan, saat ini pihaknya bingung untuk mencari 18 PSP itu, sebab pihaknya bersama tim telah melakukan pemeriksaan hingga ke tempat lokalisasi.
"Kami juga bingung mereka dimana sebenarnya, apakah sengaja mereka disembunyikan oleh mucikari atau bagimana. Makanya , kami akan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mencari mereka sebab sudah ada Perwali-nya dan pasti ada sanksinya,"katanya.
Ia menjelaskan, ada langkah strategis yang akan diambil oleh mereka, dengan melakukan razia, baik itu di hotel maupun kos-kosan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Mourits Tamaela mengatakan, DPRD mendukung langkah Dinsos untuk melakukan razia, sehingga tak ada praktek protitusi lagi di kota Ambon.
"Tentunya teknis mereka sudah jelaskan tadi, bahwa akan melakukan razia secara rutin dan disitu akan terditeksi soal keberadaan meraka,"kata Tamaela.
Yang penting lanjutnya, adalah dampak protitusi di kota Ambon harus hilang, bagimana lokalisasi ditutup tetapi ada cela lain masih terbuka, masih ada hal-hal lain yang terjadi. (MT-05)
Komentar