Sekilas Info

Februari 2020, BPS: Kota Ambon Inflasi 0,21 Persen

PENYUMBANG INFLASI – Angkutan udara menjadi salah satu dari 10 komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon pada Februari 2020.

AMBON - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pada Februari 2020, terjadi inflasi di Kota Ambon sebesar 0,21 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106, 10 pada Januari menjadi 106,32 pada Februari.

"Inflasi tahun kalender Kota Ambon tercatat sebesar 0,85 persen dan inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 3,15 persen," ungkap Kepala Bidang Statistik Distribusi Jessica E Pupella kepada wartawan di kantor BPS Provinsi Maluku, Senin (2/3/2020).

Ia menjelaskan, ada 10 komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon pada Februari yaitu angkutan udara sebesar 0,19%, bawang putih 0,18%, bawang merah 0,09%, nasi dengan lauk 0,05%, minyak goreng 0,04%, rokok putih 0,04%, rokok kretek filter 0,03%, roti manis 0,03%, anggur 0,02%, dan wortel 0,02%.

PENJELASAN BPS - Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku, Jessica E Pupella memberikan penjelasan kepada wartawan di kantor BPS Provinsi Maluku, Senin (2/3/2020).

“Selain itu ada juga 10 komoditas utama yang mengalami penurunan harga atau deflasi adalah cabe rawit sebesar -0,25%, ikan selar -0,05%, sawi hijau -0,05%, buncis -0,04%, ikan cakalang -0,04%, kacang panjang -0,04%, telur ayam ras -0,03%, kentang -0,02%, lemon -0,02% dan ikan kakap merah -0,02%,” jelasnya.

Untuk IHK Kota Ambon menurut kelompok, menurut Pupella, ada tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks diantaranya, kelompok transportasi sebesar 1,34%, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran 0,89%, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,58%, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,39%, kelompok pakaian dan alas kaki 0,10%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,06%, serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan  rutin rumah tangga 0,03%.

"Adapun kelompok yang mengalami penurunan yakni, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami penurunan sebesar 0,31%, kelompok kesehatan 0,01%. Sementara kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan serta kelompok pendidikan cenderung stabil," rincinya. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!