Sekilas Info

IPM Maluku Tahun 2019 Capai 69,45

AMBON - Pembangunan manusia di Maluku pada tahun 2019 terus mengalami kemajuan. Buktinya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku telah mencapai 69,45.

“Angka ini meningkat sebesar 0,58 poin atau tumbuh 0,84 persen dibandingkan dengan IPM Maluku pada tahun 2018 yang sebesar 68,87,” jelas Kabid Neraca Wilayah dan Analisi Statistik BPS Provinsi Maluku, Erhad V Hatulesila kepada wartawan di Kantornya, Senin (2/3/2020).

Dijelaskan, pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.

“Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun,” jelasnya.

Menurutnya, Umur Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2019, Maluku telah berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,23 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Umur Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,23 persen per tahun.

“Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Maluku hanya sebesar 64,46 tahun, dan pada tahun 2019 telah mencapai 65,82 tahun,” ungkapnya.

Khusus dimensi pengetahuan pada IPM, kata…. dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Selama periode 2010 hingga 2019, Harapan Lama Sekolah di Maluku telah meningkat sebesar 1,32 tahun. secara rata-rata tumbuh sebesar 1,24 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menunjukkan bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Bahkan pada tahun 2019, Harapan Lama Sekolah di Maluku telah mencapai 13,94 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Maluku selama tahun 2010-2019 meningkat 1,17 tahun atau tumbuh 1,43 persen per tahun. Pada tahun 2019, secara rata-rata penduduk Maluku usia 25 tahun ke atas mencapai 9,81 tahun, atau telah mengenyam pendidikan hingga kelas IX SMP,” katanya.

Ia juga merincikan dimensi yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). “Pada tahun 2019, pengeluaran per kapita masyarakat Maluku mencapai Rp 8,887 juta per tahun. Selama tahun 2010-2019, pengeluaran per kapita rata-rata telah meningkat sebesar 169 ribu per tahun,” rincinya.

Sebagaimana diketahui, IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli.

IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan menstandardisasi nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks.

IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!