8 Sekolah Di Ambon Disiapkan Jadi Karantina Pelaku Perjalanan

AMBON – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terus melakukan sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Satu diantaranya telah menyiapkan delapan sekolah untuk menjadi tempat karantina bagi pelaku perjalanan.
“Pemkot Ambon akan menyiapkan 8 sekolah yang tersebar di 5 kecamatan untuk menjadi yang tempat karantina bagi pelaku perjalanan. Pada saatnya seluruh pelaku perjalanan usai dijemput dari bandara akan dibawa ke sekolah yang ditentukan sesuai alamat yang bersangkutan. Setelah semua siap, pelaku perjalanan akan langsung diisolasi mandiri disana selama 14 hari, sebelum kembali ke rumah masing-masing,,” jelas Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Syarif Hadler kepada wartawan di Ambon, Rabu (22/4/2020).
Syarif Hadler yang juga Wakil Wali Kota Ambon menjelaskan, awalnya pihaknya mengharapkan para pelaku perjalanan bisa melakukan kanrantina mandiri di rumah masing-masing, namun ternyata sebagian besar tidak disiplin.
“Setiap malam saya maupun Pak Wali Kota maupun Pak Sekkot selalu dapat informasi bahwa ada pelaku perjalanan yang berkeliaran di lingkungannya. Atas dasar laporan itu maka pelaku perjalanan yang masih bandel dan tidak penuhi protokol kesehatan, maka pemkot telah menyiapkan 8 sekolah yang tersebar di 5 kecamatan untuk menjadi tempat karantina,” jelasnya.
Dikatakan, saat ini pemkot melalui dinas terkait sementara melakukan persiapan fasilitasi sebelum sekolah tersebut berfungsi sebagai tempat karantina.
“Jadi ada sekolah yang tidak ada kamar mandi maka saat ini disiapkan terlebih dulu. Begitu juga dengan tempat tidur. Namun satu sekolah diantaranya siap digunkan, Kamis (23/4/2020) besok,” katanya.
Hadler juga mengaku ada penolakan dari masyarakat namun hal itu lebih banyak disebabkan belum punya pemahaman yang cukup tentang pelaku perjalanan maupun kategori Covid-19.
“Akibat belum punya pemahaman yang cukup tersebut membuat pelaku perjalanan dinilai oleh sebagian masyarakat sebagai orang yang terkonfirmasi. Untuk itu kita juga terus sosialisasi dan perlahan masyarakat mulai pahami,” ungkapya.
Ia menambahkan, bagi pelaku perjalanan yang saat ini sementara menjalani karantina mandiri di rumah, apabila disiplin dan tidak mau ikut protokol kesehatan, maka yang bersangkutan diberikan pemahaman terlebih dahulu.
“Namun jika masih tidak disiplin dan tidak mau ikut protokol kesehatan maka kita akan bawa ke tempat karantina yang ada di sekolah,” tandasnya. (MT-05)
Komentar