Sekilas Info

PLN Telah Melistriki 898 Desa Di Maluku

AMBON - Hingga Juli 2020, PT PLN  (Persero) Wilayah Maluku Maluku Utara (MMU) telah melistriki 898 desa di Provinsi Maluku serta 988 desa di Provinsi Maluku Utara.

Di tahun 2020 ini PLN menargetkan dapat melistriki sebanyak 1.131 desa di Maluku dan 1.150 desa di Maluku Utara.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Romantika Dwi Juni Putra, mengatakan, PLN terus berupaya untuk dapat mewujudkan Maluku-Maluku Utara Terang guna mendukung program pemerintah mencapai Rasio Elektrifikasi Indonesia 100%.

Salah satunya dengan melistriki desa-desa di Maluku dan Maluku Utara yang belum berlistrik PLN.

“Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara adalah dua provinsi yang memiliki banyak pulau atau bisa disebut dengan provinsi kepulauan. Tentu ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi kami dalam melistriki desa-desa yang belum berlistrik PLN di kedua provinsi ini”, ujar Romantika dalam penjelasannya secara virtual kepada wartawan, Selasa (25/8/2020).

Romantika menjelaskan, dengan banyaknya desa yang sangat tersebar di pulau-pulau yang juga sangat banyak di Maluku dan Maluku Utara, tentunya dibutuhkan langkah khusus dalam melistriki seluruh desa dan pulau tersebut.

“Sejauh ini untuk sistem kelistrikan yang isolated atau pulau-pulau kami memang banyak menggunakan PLTD. Ke depan, kami akan memanfaatkan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) antara lain pembangkit hybrid,” jelasnya.

Pembangkit Hybrid ini adalah salah satu langkah PLN dalam mewujudkan penggunaan EBT dimana target bauran energi dalam penggunaan EBT sendiri di tahun 2025 sebesar 23%.

Pelanggan akan menikmati pasokan listrik yang dimanfaatkan dari tenaga surya atau energi matahari (PLTS) untuk pola operasi di siang hari, sedangkan di malam hari suplaynya akan beralih menggunakan PLTD secara kontinyu.

Pembangkit Hybrid sendiri dapat menghemat penggunaan BBM untuk PLTD sehingga akan meningkatkan efisiensi dari Biaya Pokok Produksi sistem kelistrikan itu sendiri.

“Tentu yang menjadi tantangan bagi kami saat ini adalah dari sisi akses dan transportasi. Itu yang paling utama. Di samping itu, masih adanya pulau-pulau yang belum memiliki dermaga atau Pelabuhan, ataupun akses jalan. Keseluruhan itu tentu berdampak di sisi mobilisasi material kelistrikannya. Kami selalu berkomunikasi dan sangat mengapresiasi peran Pemerintah Daerah, DPRD, dan seluruh stakeholders lainnya baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, bahkan hingga tingkat kecamatan dan desa yang sangat kooperatif dan mendukung kami,” ungkap Romantika. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!