Mobil Dirusak Di Garasi Rumah, Dua Warga Bukit Lateri Indah Lapor Polisi
AMBON – Ketenangan warga kawasan Perumahan Bukit Lateri Indah, Kecamatan Baguala, Ambon kini agak terusik menyusul ulah Orang Tak Dikenal (OTK) yang merusak mobil warga.
Anehnya, pengrusakan mobil dengan modus kacanya dipecahin tersebut terjadi saat diparkir di garasi rumah. Kejadiannya juga terjadi disaat pemiliknya beraktivitas di luar rumah.
Kedua mobil tersebut milik Mitsubishi Xpander milik Body Mailuhu dan Suzuki Carry milik Miranda Nunumete.
“Dalam sepekan terakhir ini telah terjadi dua kali pengrusakan kendaraan bermotor roda empat di kawasan Perumahan Bukit Lateri Indah. Satu unit milik saya dan satunya lagi milik Miranda Nunumete,” ungkap Body Mailuhu kepada malukuterkini.com, Selasa (15/9/2020).
Mailuhu membeberkan, kejadian tersebut terjadi saat dirinya sementara beraktivitas di luar rumah.
“Saya tinggalkan rumah untuk beraktivitas sejak Senin (14/9/2020) pukul 10.00 WIT. Saat saya berangkat untuk beraktivitas, mobil tersebut dalam garasi dan juga dalam keadaan aman. Namun sewaktu saya ulang dan tiba di rumah pada pukul 16.00 WIT, ternyata saya menjumpai mobil sudah dalam keadaan rusak. Kaca belakang mobil sudah hancur,” paparnya.
Ia juga mengaku dirinya maupun Miranda memilih melaporkan hal tersebut ke polisi karena pihak pengembang selama ini terkesan cuek dengan keamanan kompleks.
“Kita sudah laporkan pengrusakan ini ke Polsek Baguala, Senin (14/9/2020). Kita berharap polisi dapat mengusutnya karena pengembang selama ini terkesan cuek dengan keamanan kompleks perumahan. Sampai saat ini belum ada security, padahal warga sudah mendesak berulang-ulang kali. Sudah sering terjadi tindak kejahatan seperti pencurian dan lain-lain,” ungkapnya.
Ditambahkan, pihak pengembang juga terkesan tidak kooperatif karena pada saat kejadian serupa sebelumnya, ada warga yang menjadi korban sudah datang ke pengembang untuk cek CCTV, namun selalu mengelak dengan alasan yang tidak masuk akal.
“Saat kejadian kemarin dan ditelepon langsung oleh pihak kepolisian, pengembang berdalih bahwa itu CCTV dari pusat yang bisa buka. Entah yang dimaksudkan pusat ini yang mana, kami juga tidak mengetahuinya,” katanya.
Mailuhu berharap polisi dapat mengusut tindak pengrusakan ini sehingga pelakunya terungkap. (MT-04)
Komentar