Lapas Ambon Launching Maskot WBK-WBBM
AMBON - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon me-launching maskot "Rijam" yang merupakan bagian dari rangkaian mewujudkan zona integritas menuju Lapas Ambon menjadi Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Bebas Bersih Melayani (WBK/WBBM),
Rijam atau Nuri Raja Ambon menjadi satu filosofi Lapas Kelas IIA Ambon yang dipilih dalam rangka meningkatkan komitmen bersama sebagai wujud pelaksanaan tugas keseharian.
Launching dilakukan dalam apel bersama di aula Lapas Kelas IIA Ambon, Senin (28/9/2020). Bertindak sebagai pembina apel Kalapas Ambon Saiful Sahri.
Penyematan maskot oleh pembina apel empat perwakilan diikuti serempak seluruh pegawai.
Dalam amanatnya, Kalapas Ambon Saiful Sahri mengaku, filosofi "Rijam" Nuri Raja Ambon ini mempunyai makna penting.
"Kenapa kita mengambil filosofi seekor burung nuri karena hewan-hewan endemik ciri khas Ambon dari raja karena ada Nuri biasa dengan penuh kekuatan," ungkapnya.
Dijelaskan, mata burung Nuri, adalah mata yang tajam melambangkan Lapas Ambon selalu menatap jauh ke depan, menggapai visi-misi menuju zona integritas WBK dan WBBM.
"Mata dalam kapasitas sebagai pimpinan saya tidak melihat ke belakang tetapi di mana melihat harapan di depan dengan tatapan mata tajam dengan visi misi kita," jelasnya.
Paruh Yang keras, melambangkan ketajaman berpikir dengan kemauan yang keras membangun komunikasi bersama para stakeholder guna mewujudkan zona integritas menuju WBK WBBM.
Kepakan sayap, melambangkan semangat yang tinggi membangun zona integritas menuju WBK/WBBM. Bulu yang berwarna-warni, melambangkan keanekaragaman pegawai dengan latar belakang karakter suku dan agama namun tetap terlihat indah dalam derap langkah secara bersama.
Sedangkan Kaki yang kokoh melambangkan ketegaran dalam menghadapi halangan rintangan dan cobaan membangun zona integritas menuju WBK WBBM dan cakar kaki yang kuat melambangkan keyakinan yang teguh dan niat tulus membangun zona integritas menuju WBK WBBM.
Mantan Kalapas kelas IIB Piru ini mengungkapkan lapas Ambon harus lebih baik dibandingkan UPT Pemasyarakatan di luar Ambon.
"Saya minta maskot ini yang terpasang di dada kiri terasa detak jantung kita mengikuti filosofi burung nuri raja yang kita namakan Rijam. Terus berbenah untuk melayani warga binaan masyarakat dan tetap menjaga diri hormati. Institusi ada di tangan kita semua saya berharap apa yang sudah lelah bersama bisa capai kita nanti pada akhir puncak penilaian nasional pada beberapa bulan kedepan," ungkapnya. (MT-04)
Komentar