Masih Zona Merah, Pemkot Ambon Terus Perpanjang PSBB Transisi
AMBON - Saat ini Kota Ambon masih berada di zona merah (resiko tinggi) zonasi penyebaran Covid-19.
Akibatnya untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terus memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi menjadi tahap VII terhitung Senin (12/10/2020).
"Sampai dengan hari ini, sesuai hasil evaluasi ternyata Kota Ambon masih berada pada zona merah (resiko tinggi) zonasi penyebaran Covid-19, sehingga kita lanjut lagi dengan pemberlakuan PSBB Transisi Tahap VII," ungkap Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Jumat (9/10/2020).
Ia menjelaskan, untuk bisa keluar dari zona merah, maka Pemkot Ambon harus menjaga tingkat kesembuhan dan tingkat kematian akibat Covid-19.
"Semua sektor kita perketat, sebetulnya ukuran untuk perubahan zona itu ada pada dua yakni, tingkat kesembuhan dan tingkat kematian. Tadi ada satu meninggal lagi walaupun warga Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tetapi meninggal di Ambon. Jadi ini resiko kita sebagai ibu kota provinsi sehingga berpengaruhi lagi," jelasnya.
Menurutnya, hingga saat ini secara kasat mata tingkat ketaata masyarakat dalam penggunaan masker sudah semakin bagus, , namun pemkot akan terus berupaya untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Saat ini penggunaan masker sudah bagus. Kami terus turun ke lapangan untuk bisa menyadarkan masyarakat," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, ada 15 indikator utama penentu zonasi Covid-19. Indikator tersebut terdiri dari 11 indikator epidemiologi, 2 indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan 2 pelayanan kesehatan. Indikator inilah yang digunakan pemerintah untuk menentukan zonasi Covid-19 berdasarkan skor yang didapatkan.
Pada zona oranye, jumlah kasus yang ada di wilayah tersebut sudah relatif banyak. Dalam hal transmisi atau penularannnya, zona risiko sedang ini dipastikan ada dan lebih luas dibandingkan di zona kuning.
Skor yang diperoleh berdasarkan 15 indikator penentu zonasi wilayah untuk zona ini ada di kisaran 1,9 sampai 2,4.
Sementara pada zona merah kasus baru yang ditemukan sangat banyak melebihi yang ditemukan pada zona oranye. Dalam segi penularan atau transmisinya dipastikan meluas dengan sangat cepat dibandingkan pada zona-zona lainnya.
Pada zona merah atau disebut juga zona dengan risiko paling tinggi, skor yang didapatkan antara 0 sampai 1,8. (MT-05)