Sekilas Info

Doni Monardo Himbau Waspadai Klaster Baru Covid-19 Pasca Libur Panjang

PENGARAHAN - Ketua Satgas Covid-19, Doni Mornado menyampaikan pengarahan secara virtual saat Sosialisasi Perubahan Perilaku dipusatkan di kawasan RW 04 (Pohon Pule) Kelurahan Ahusen, Kecamatan Sirimau, Ambon, Selasa (3/11/2020).

AMBON - Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo menghimbau kepada seluruh pimpinan daerah di Indonesia, terutama di Provinsi Maluku untuk mewaspadai klaster baru pasca libur panjang pekan lalu.

"Saya mengajak kepada seluruh pimpinan di Kota Ambon maupun Provinsi Maluku untuk mengantisipasi adanya klaster baru pasca libur panjang pekan kemarin," ungkap Doni secara virtual saat Sosialisasi Perubahan Perilaku dipusatkan di kawasan RW 04 (Pohon Pule) Kelurahan Ahusen, Kecamatan Sirimau, Ambon, Selasa (3/11/2020).

Dikatakan, Provinsi Maluku dalam beberapa bulan terakhir ini memang mengalami peningkatan kasus terkonfirmasi positif, namun umlah pasien yang sembuh juga ternyata bertambah banyak.

"Catatan kami di Provinsi Maluku ada peningkatan kasus terkonfirmasi positif. Ada  3.863 kasus terhitung sampai dengan 1 November 2020. Adapun yang sembuh juga sangat banyak yaitu sebanyak 3.266 pasien dan angka ini telah melampaui angka rata- rata nasional yang berada pada posisi 82,84 persen. Tentunya kita bersyukur bahwa kemampuan para dokter di Ambon  dan juga dokter di Maluku secara umum juga semakin baik,” katanya.

Ia menjelaskan, angka kematian pasien Covid-19 di wilayah maluku mencapai 47 orang.

“Jika dilihat angka kematian akibat Covid-19, maka Maluku itu masuk dalam deretan 10 provinsi dengan angka kematian terredah dengan prosentase 1,21 persen. Artinya angka kematian di Provinsi Maluku berada dibawah rata-rata nasional dengan presentase 3,38 persen dan angka global 2,6 persen," jelasnya.

Ia berharap, pasien Covid-19 yang sementara ini dirawat secepatnya sembuh dan tidak ada lagi yang wafat.

“Pasien dengan gejala ringan apabila penanganannya cepat maka bisa sembuh 100 persen, namun ketika fasenya meningkat menjadi gejala kritis maka peluangan bisa sembuh itu 67 persen,” ujarnya.

Dikatakan, para Duta Perubahan Perilaku harus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang gejala-gejala Covid.

"Jangan sampai masyarakat tidak tahu gejala Covid-19. Ada kalanya kita tidak menyadari positif covid karenaa tidak ada gejala. Kita tidak tahu waktu terus berjalan mungkin tubuh kita dalam posisi yang lemah sehingga Covid-19 bisa menyerang tubuh kita  sehingga berbahaya," katanya.

Launching sosialisasi Duta Perubahan Perilaku juga dihadiri secara virtual oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo dan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!