Suasana Haru Warnai Pelepasan Jenazah Pendeta Sammy Titaley
AMBON - Suasana haru dan sedih mewarnai pelepasan jenazah mantan Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta Sembilan Paulus Titaley atau yang akrab disapa Pendeta Sammy Titaley (72) untuk menuju tempat peristiraharatan terakhir di TPU Hunuth, Ambon, Minggu (27/12/2020).
Iring-iringan jenazah dan umat Tuhan yang mengantarnya hanyut dalam kesedihan seakan tak rela melepaskan sosok pendeta yang disegani umat di Maluku dan khususnya Kota Ambon.
Kendati diwarnai penerapan protokol kesehatan, namun jenazah almarhum mendapat penghormatan dari pendeta, majelis jemaat dan warga jemaat GPM.
Iring-iringan mulai meninggalkan RSUD Haulussy pukul 08.00 WIT dan menuju gereja Bethania di kawasan Jalan Ahmad Yani. Di depan Gedung Gereja Bethania, seluruh perangkat pelayan dan jemaat memadati jalan melepas dan memberikan penghormatan kepada jenazah yang melintasi depan gedung gereja.
Dentangan lonceng dan paduan terompet mengiringi iring-iringan jenazah di sepanjang ruas jalan Ahmad Yani.
Isak tangis seluruh pelayan dan warga jemaat tak dapat dibendung saat jenazah melintasi depan gedung Gereja Bethania, seakan tak rela melepaskan sosok yang dekat dihati jemaat. Apalagi almarhum juga merupakan warga Jemaat GPM Bethania.
Dari Bethania, iring-iringan menuju gedung Gereja Maranatha untuk dilepas oleh Ketua MPH Sinode GPM Pendeta AJS Werinussa.
Di depan gedung gereja Maranatha, hadir para pendeta, perangkat pelayan dan warga jemaat termasuk Sekretaris Kota Ambon AG Latuheru.
Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta AJS Werinussa dalam kata-kata pelepasan menyampaikan duka mendalam seluruh warga GPM atas dipanggil pulang Pendeta Sammy Titaley.
"Kami merasakan duka mendalam atas dipanggil pulang Pendeta Sammy Titaley. Sebagai wrga GPM dan pelayan kita alami kehilangan mendalam tanpa diduga karena itu kita bersyukur Tuhan kepala gereja yang menentukan semua jalan hidup kita. Sebagai warga Gereja percaya tidak ada kehidupan kematian yang lepas dari pada kehendak Tuhan. Kita menyatakan duka mendalam atas kehilangan Pak Sammy Titaley yang selama ini menjadi bagian dari kehidupan kita selaku warga gereja. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih banyak dan penghargaan kepada keluarga besar atas dukungan Pak Sammy dalam melaksanakan tugas. Sebagai pendeta GPM kita kehilangan. Kita menghargai karya almarhum. Beliau sangat melekat dihati warga gereja dan pelayanan," ungkap Werinussa.
Werinusa mengajak semua warga jemaat, warga GPM untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kita memang tidak menghendaki tapi mari kita taat protokol kesehatan," pintanya seraya melepaskan jenazah almarhum.
Usai pelepasan oleh MPH Sinode GPM di depan Gereja Maranatha, jenazah langsung dibawa untuk dimakamkan di TPU Hunuth.
Almarhum yang meninggal dalam usia 72 tahun mulai dirawat di RSUD Haulussy, Jumat (25/12/2020) pukul 22.15 WIT dan meninggal Minggu (27/12/2020) pukul 00.54 WIT. (MT-04)
Komentar