Sekilas Info

BPS Maluku: Kota Tual Deflasi Di Bulan Januari 2021

Ilustrasi

AMBON - Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, pada bulan Januari 2021, Kota Tual mengalami deflasi 0,03 persen.

“Hasil  pemantauan  di Kota  Tual menunjukkan  terjadi deflasi sebesar 0,03 persen, atau  terjadi penurunan IHK  dari 106,66 pada Desember 2020 menjadi 106,63 pada Januari  2021.  Inflasi Tahun  Kalender dan inflasi Tahun ke Tahun Kota Tual tercatat sebesar -0,03 dan sebesar 1,34 persen,” jelas Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi dalam keterangan tertulis yang diterima malukuterkini.com, Senin (1/2/2021).

Menurutnya, selama Januari 2021 tercatat 44 komoditas mengalami kenaikan harga dan 45 komoditas  mengalami  penurunan  harga.

“10  komoditas  yang  mengalami  penurunan  harga  pada Januari 2021 dan  memberikan  andil  terhadap  deflasi  Kota  Tual  adalah: angkutan  udara  (-0,3101%), ikan  kakap  putih (-0,1836%), ikan  layang  (-0,1658%), beras  (-0,1039%), bawang  merah  (-0,0499%), gula  pasir  (-0,0497%), daun singkong (-0,0487%), ikan selar (-0,0390%), jeruk nipis (-0,0385%), dan kacang panjang (-0,0186%). Sedangkan 10 komoditas  utamayang  mengalami  kenaikan  harga  atau  memberikan  andil  terbesar  terhadap  inflasi  Kota Tual  pada Januari  2021 diantaranya  adalah: ikan  tongkol (0,2756%), ikan  teri (0,2669%), kangkung (0,1147%), tauge/kecambah  (0,0658%), telepon  seluler (0,0572%), cabai  rawit (0,0306%), telur  ayam  ras (0,0300%), rokok kretek filter (0,0268%), spring bed (0,0230%), dan bayam (0,0201%),” ungkapnya.

Dikatakan, deflasi yang  terjadi  di  Kota  Tual  pada Januari  2021 utamanya disebabkan oleh 3  kelompok  pengeluaran  yang  mengalami penurunan indeks,  diantaranya tertinggi  pada kelompok  transportasi  sebesar  2,62  persen;  diikuti  kelompok  perawatan  pribadi  dan  jasa  lainnya  sebesar  0,07 persen;  serta  kelompok  perumahan,  air,  listrik,  dan  bahan  bakar  rumah  tangga  sebesar  0,04  persen.

“Sebaliknya kelompok  rekerasi,  olahraga  dan  budaya  mengalami  kenaikan  indeks  sebesar  1,09 persen;  diikuti kelompok informasi,   komunikasi,   dan   jasa   keuangan   sebesar   1,07   persen; kelompok   perlengkapan,   peralatan   dan pemeliharaan  rutin  rumah  tangga  sebesar  0,86  persen; kelompok  makanan,  minuman  dan tembakau  sebesar  0,45 persen;  serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,12 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok pendidikan, serta kelompok kesehatan cenderung stabil pada Januari 2021,” katanya. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!