MPH Sinode GPM Ditahbiskan

AMBON - Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) periode 2020-2025 ditahbiskan.
Penahbisan dilakukan dalam Ibadah di Gedung Gereja Maranatha Ambon, Minggu (28/2/2021) yang dipimpin Pendeta AJS Werinussa.
Bersamaan dengan penahbisan tersebut, juga dilakukan pelantikan Majelis Pertimbangan (MP) MPH periode 2020 – 2025.
Proses penahbisan diawali dengan pembacaan akta penahbisan MPH Sinode GPM dan pelantikan MP MPH Sinode GPM periode 2020-2025 dan dilanjutkan pentahbisan.
Pendeta AJS Werinussa dalam khotbah pentahbisan yang dikutib dari pembacaan Alkitab Mazmur 22:23-31 mengatakan, hidup sesungguhnya adalah sebuah kerja, sebuah derita yang tak pernah berhenti dan ketika melakoni ini dengan baik maka memperoleh hakekat hidup sendiri.
“Ibadah penahbisan adalah bentuk mazmur kita, bentuk kita memasyurkan Tuhan jadi bukan sekedar satu peralihan suatu oganisasi tetapi sebuah mazmur GPM. Karena mazmur ini sangat luar biasa sekali dan bukan kebetulan kalau hari ini kita mendalaminya dengan betul,” katanya.
Menurutnya, memuji Tuhan bukan hanya sekedar bernyanyi, tetapi lebiih bersyukur dari sekedar terima kasih. Lalu apa sekedar itu? Sekedar itu adalah sebuah jalan hidup.
“Memuji Tuhan bukan sekedar bernyanyi lebih sekedar bernyanyi. Kita lebih bersyukur lebih dari sekedar terima kasih. Lalu apa sekedar itu adalah sebuah jalan hidup. Karena itu dia lebih besar dari sekedar bernyanyi, melafalkan puisi memuji Tuhan. Bukankah orang membutuhkan jalan hidup ini. Kita memulai sesuatu kita harus menentukan dengan pasti kemana jalan harus pergi. Karena disaat stuasi yang tidak menentukan, situasi mengganggu karena ketegangan hidup harus berlanjut tetapi Tuhan campur tangan. Dalam suasana ketegangan itu kita menentukan jalan kita dan Gereja kitaa menentukan jalan disuasana ketegangan itu kita tidak berhenti memuji Tuhan,” ungkap Werinussa.
Ketua MPH Sinode GPM periode 2015 – 2020 ini menjelaskan, sebagai Gereja tidak boleh berheni menganggap Tuhan itu selalu meletakan wajahnya karena Tuhan selalu mendengar .
“Saya titipkan adik-adik saya meneruskan tugas ini jangan berhenti menganggap bahwa Tuhan tidak mendengar. Jangan berhenti mendengar bahwa Tuhan suka memalingkan wajah. Tidak boleh. Jangan berhenti. Tugas–tugas kepemimpinan yang kita emban pada saat dimana kita tidak boleh menganggap Tuhan tidak mendengar. Tuhan selalu mendengar pemimpin gerejanya apapun dia, pemimpin gereja bukan malaikat,” jelasnya.
Dikatakan, sebagai pemimpin Gereja ibarat sebagai dirigen sebuah paduan suara yang mengatur tetapi yang dinyanyikan adalah menjadi buah bibir kemurahan Tuhan.
Komposisi MPH Sinode GPM hasil Sidang Ke-38 Sinode diketaui Pendeta Elifas Tomix Maspaitella yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Umum MPH Sinode GPM periode 2015 – 2020.
Wakil Ketua I Pendeta Lenny Bakarbessy/Rangkoratat sebelumnya menjabat sebagai Ketua Klasis Tanimbar Selatan serta Wakil Ketua II Pendeta IH Hetharie sebelumnya menjabat sebagai Sekdep Pekabaran Injil dan Oikumene Semesta (POS).
Posisi Sekretaris Umum (Sekum) MPH Sinode GPM dipercayakan kepada Pendeta SI Sapulette yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Klasis Pulau Ambon Timur, sedangkan Wakil Sekum Pendeta Rudy Rahabeat.
Anggota MPH terdiri dari Pendeta Yohanis Colling, Pendeta Nancy Souisa/Gasperz (Dosen Fakultas Teologia UKIM), Penatua Betty A Sahertian/Latumenassy (Klasis Kota Ambon) dan Penatua Frans J Papilaya (Klasis Pulau Ambon).
Sementara itu MP MPH Sinode GPM periode 2020 - 2025 diketuai Pendeta AJS Werinussa, Wakil Ketua Profesor Tonny Pariela, Sekretaris D Siaila.
Sementara anggota Majelis Petimbangan MPH Sinode GPM terdiri dari Pendeta Jafet Damamain, Pendeta HH Hetharia, R Lailosa dan Profesor MJ Saptenno. (MT-04)
Komentar