BPS Maluku: Kota Tual Deflasi Di Bulan Februari 2021

AMBON - Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, pada bulan Februari 2021, Kota Tual mengalami deflasi 0,08 persen.
“Hasil pemantauan di Kota Tual juga menunjukkan terjadi deflasi sebesar 0,08 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 106,63 pada Januari 2021 menjadi 106,55 pada Februari 2021. Inflasi Tahun Kalender tercatat sebesar -0,10 persen sedangkan inflasi Tahun ke Tahun Kota Tual tercatat sebesar 1,56 persen,” jelas Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi dalam keterangan tertulis yang diterima malukuterkini.com, Senin (1/3/2021).
Menurutnya, selama Februari 2021 tercatat 54 komoditas mengalami kenaikan harga dan 47 komoditas mengalami penurunan harga.
“10 komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari 2021 dan memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Tual adalah ikan tongkol (-0,6727%), ikan kembung (-0,0744%), ikan teri (-0,0444%), bawang merah (-0,0433%), susu bubuk (-0,0402%), beras (-0,0342%), pasir (-0,0238%), telur ayam ras (-0,02%), semen (-0,0198%), dan mobil (-0,0194%). Sedangkan 10 (sepuluh) komoditas utama yang mengalami kenaikan harga atau memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Tual pada Februari 2021 diantaranya adalah: ikan layang (0,2426%), sawi hijau (0,0988%), lemari pakaian (0,0847%), bayam (0,0599%), sepeda motor (0,0554%), tarif gunting rambut (0,054%), ikan selar (0,0398%), bunga pepaya (0,0369%), tauge/kecambah (0,031%), dan daun singkong (0,0269%),” ungkapnya.
Dikatakan, deflasi yang terjadi di Kota Tual pada Februari 2021 utamanya disebabkan oleh 4 kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, diantaranya tertinggi pada pendidikan sebesar 1,05 persen; diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,65 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,24 persen; serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi diantaranya tertinggi pada kelompok kesehatan sebesar 2,41 persen; diikuti kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,16 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,02 persen; kelompok transportasi sebesar 0,35 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen. Kelompok rekerasi, olahraga dan budaya serta kelompok penyediaan makanan dan minuman / restoran cenderung stabil pada Februari 2021. (MT-05)
Komentar