Sekilas Info

Penumpang Sakit, Batik Air Jakarta – Jayapura Alihkan Pendaratan Di Ambon

AMBON – Peswat Batik Air ID 6186 rute Jakarta – Jayapura mengalihkan pendaratan di Bandara Pattimura, Ambon, Selasa (23/3/2021) pukul 07.51WIT.

Pesawat dengan nomor register PK-LZK tersebut dipiloti M Febriansyah.

Informasi yang dihimpun malukuterkini.com di Bandara Pattimura, Selasa (23/3/2021) menyebutan pilot memilih mengalihkan pendaratan di Ambon karena ada penumpang yang mengalami sakit dan tak sadarkan diri. Penumpang tersebut bernama Tropina Mebri.

Dalam penerbangan tersebut, ia didampingi suami Jack Juszoon Puraro, serta Fain H Sartiks Doyapo dan dan Isna Samallo.

Setelah pesawat tersebut mendarat, penumpang yang duduk di kursi 1A tersebut dievakuasi oleh tim KKP ke ambulance melalui pintu depan dan langsung di antar ke RS Lanud Pattimura pada pukul 08.02 WIT.

Penumpang tersebut dikabarkan berangkat dari Jakarta bersama suami dan dua adiknya dengan menggunakan tanduh karena tidak bisa berjalan dan duduk karena baru selesai menjalani operasi

Pasien pingsan dan tidak sadarkan diri setelah 2 jam lebih pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta.

Pukul 08:07 WIT, pasien tersebut tiba di RS Lanud Pattimura. Namun pukul 08.15 WIT, penumpang tersebut penumpang tersebut dinyatakan meninggal dunia di RS Lanud Pattimura.

Komandan Lanud Pattimura Kolonel Pnb Andreas Ardianto Dewo  yang dikonfirmasi malukuterkini.com, Selasa (23/3/2021) membenarkan adanya pendaratan darurat tersebut.

"Benar  di Bandara Internasional Pattimura Ambon telah terjadi pendaratan darurat pesawat Batik Air Capt M Febrianzah rute dari Jakarta-Jayapura yang disebabkan adanya penumpang pesawat yang sakit dan tidak sadarkan diri setelah 2 jam penerbangan.  Setelah mendarat kemudian dievakuasi oleh personel KKP Bandara Pattimura sudah dalam keadaan henti napas dan henti jantung menuju klinik Lanud Pattimura ditangani oleh dokter,” ungkapnya.

Dikatakan, Klinik Lanud Pattimura tetap mencoba berikan pertolongan pertama, pukul 08.15  WIT penumpang terswbeut meninggal dunia," jelas Andreas.

Ia menambahkan, berdasarkan informasi dari suami dan saudaranya yang ikut bersama-sama melakukan penerbangan ternyata almarhumah baru selesai melaksanakan operasi tumor.

Pesawat Batik Air tersebut kemudian terbang lagi menuju Jayapua pada 10.05 WIT dalam keadaan aman dan lancar. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!