Diprotes Pedagang, Lapak Pasar Mardika Tetap Dibongkar
AMBON - Sejumlah pedagang Pasar Mardika menolak pembongkaran lapak yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.
Aksi tersebut dilakukan agar alat berat tak bisa masuk untuk membongkar lapak-lapak milik mereka. Namun proses pembongkaran tetap dilakukan karena pembangunan Pasar Mardika tetap akan dilaksanakan.
Informasi yang dihimpun malukuterkini.com, menyebutkan aksi blokade jalan dilakukan pedagang sejak Rabu (23/6/2021) malam, hingga sampai alat berat datang, Kamis (24/6/2021) pagi.
Pantauan malukuterkini.com, walaupun alat berat sudah melakukan pembongkaran aksi tolak pedagang terus beraksi yang mendapatkan dukungan dari sejumlah mahasiswa di Kota Ambon.
Ani, salah satu pedagang mengakui aksi penolakan yang dilakukan sejak pukul 06.00 WIT sebagai aksi protes atas kebijakan pemkot yang merelokasi mereka ke pasar transit Passo.
"Kita blokir jalan ini sebagai aksi protes kami kepada Pemkot Ambon. Kami disuruh ke Passo namun kami tidak mau, karena kami ini jualan sayur. Jika ke sana siapa yang akan beli, tempat kami di belakang," ungkapnya, Kamis (24/6/2021).
Selain menolak direlokasi, para pedagang beralasan karena belum disediakan kios yang layak dan dekat dengan Pasar Mardika.
"Kami menolak karena tidak ada kios yang layak untuk kami jualan. Kalo bisa disediahkan di dekat Mardika seperti di Pantai Losari. Kalo di Passo tempat kami jauh di belakang. Kasihan ini mata pencarian kami sebagai pedagang sayur. Anak saya kuliah pake uang ini," jelasnya.
Dari aksi penolakan, sempat terjadi ricuh antara pedagang dengan Satpol PP Kota Ambon. Alhasil dua mahasiswa diamankan personel Polresra Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.
Untuk diketahui, hingga pukul 11.30 WIT, aksi penolakan masih terus berlangsung namun sejumlah lapak sudah dibongkar. (MT-05)
Komentar