Yayasan Simpati Ambon Bantu Warga Terdampak Pandemi Covid-19

AMBON - Yayasan Simpati Ambon berbagi kasih melalui kegiatan peduli pandemi Covid-19.
Bantuan berupa beras 5 kg kerjasama dengan Tim Peduli Bank Panin diberikan selama satu pekan kepada masyarakat kurang mampu.
Ketua Pengurus Yayasan Simpati Ambon, Edison Patty dalam keterangannya kepada malukuterkini.com, Senin (2/8/2021) menjelaskan, Yayasan Simpati Ambon, yang dalam kesehariannya mengurusi rumah duka dan pemakaman secara cuma-cuma, tetapi juga tujuan berdirinya Yayasan ini adalah sosial.
Olehnya itu, Pengurus Yayasan Simpati Ambon, mengambil inisiatif untuk memberikan bantuan beras 5 kg, kepada masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi/miskin, yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kota Ambon.
"Niat Pengurus Yayasan untuk memberikan bantuan beras kepada masyarakat tidak mampu/miskin, mendapat respon yang positif dan baik dari pengusaha pedagang yang ada di Ambon, maupun yang saat ini berdomisi diluar Ambon di Bali, Surabaya dan Jakarta bahkan luar negeri Hongkong dan Amerika serta juga dari Perbankan di yang sama-sama turut berpartisipasi dengan memberikan sumbangan. Kami menargetkan dapat terkumpul 10 ribu paket beras, sehingga ada 10 ribu keluarga tidak mampu secara keuangan yang dapat menerima bantuan, di Kota Ambon," jelasnya.
Dikatakan, bantuan ini sudah diberikan sejak Rabu (27/7/2021) dengan sasaran penerima bantuan adalah tukang becak, penyapu jalan, tukang angkat sampah, penjual bensin eceran dipinggir jalan, para janda miskin, keluarga-keluarga miskin yang rumahnya sangat sederhana.
"Pemberian bantuan kepada masyarakat, dengan memakai kupon yang nanti akan ditukar dengan beras dikantor Yayasan Simpati Ambon. Untuk pembagian kupon, dilakukan dengan cara mendatangi rumah-rumah warga miskin, dengan bantuan RT atau Pengurus Gereja atau Pengurus Mesjid. Para relawan yang dibagi atas beberapa kelompok secara langsung datang ke rumah-rumah untuk memberikan kupon beras bantuan," katanya.
Ia menambahkan, Yayasan Simpati merasa perlu mengingat Covid-19 yang masih cukup tinggi di Kota Ambon sehingga pemerintah masih menerapkan PPKM Mikro, sejak bulan Juli dengan pembatasan aktifitas jam operasional usaha, aktifitas dan pergerakan orang dan lainnya sehingg ini cukup berpengaruh negatif terhadap sektor ekonomi. (MT-04)
Komentar