Atlet Wushu Terdegradasi dari Pelatda PON Maluku

AMBON – Atlet Wushu, Winda N Londah terdegradasi dari Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 yang digelar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum KONI Provinsi Maluku, Tonny Pariela dalam rapat bersama Komisi IV DPRD Maluku, di Ambon, Senin (23/8/2021).
Pariela menyebutkan, dikembalikannya atlet Wushu tersebut dari Pelatda PON tersebut ke Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu sesuai keputusan rapat pengurus KONI Maluku.
"Kemarin sesuai keputusan rapat pengurus KONI Maluku maka atlet yang bersangkutan itu didegradasi dari Pelatda PON,” ungkap Pariela saat rapat yang dipimpin Ketua Komisi IV Samson Atapary tersebut.
Ia mengaku keputusan yang diambil tersebut sangat sulit karena saat ini sudah masuk dalam tahapan kompetisi. Namun karena banyak pelanggaran dan sejumlah hal sesuai penilaian tim teknis Satgas Pelatda PON maka yang bersangkutan tetap didegradasi.
"Kita ambil keputusan ini sulit sekali karena memang pentahapan Pelatda ini sudah dalam tajap kompetisi namun harus ada yang didegradasi karena tidak disiplin. Atlet Wushu itu beberapa kali kedapatan keluar dari Pelyada dan sekitar pukul 05.00 WIT pagi baru pulang. Sudah ditegur namun terjadi lagi,” jelas Pariela.
Sementara itu, Koordinator Bidang Teknis Satgas Pelatda PON KONI Maluku, John Tahapary saat rapat tersebut menjelaskan, degradasi atlet tersebut juga disertai pertimbangan bagian kesehatan.
Ia menjelaskan, hasil pemantauan data latihan menunjukkan selama ini atlet tersebut juga kesulitan menyesuaikan jadwal latihan karena harus ke tempat kerja pada 06.30 WIT sementara waktu latihan pukul 06.00 WIT.
“Bahkan saat dikonfirmasi untuk menjalani tes fisik ternyata atlet tersebut masih mengalami cedera, sehingga tes tak dapat dilakukan. Bahkan pernah ditanyakan ke atlet tersebut apakah bisa latihan dengan menendang samsak, jawabnya bisa tapi pelan-pelan. Pertimbangan ini yang tidak bisa melakukan tes buat si atlet. Dari situ dan ada beberapa hal terkait disiplin yang memang tidak ditaati atlet bersangkutan sehingga kami membuat kajian secara teknis serta didukung oleh juga dari sisi kesehatan,” ungkapnya. (MT-04)
Komentar