Sekilas Info

Ini Penyebab Sekolah di Ambon Masih Online

Ilustrasi

AMBON - Walaupun Kota Ambon sudah berada dalam zona kuning (resiko rendah) zonasi resiko daerah penyebaran Covid-19, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon belum bisa melaksanakan sekolah tatap muka.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, mengatakan ada kebijakan dari Kementerian Pendidikan yang membolehkan 163 kabupaten/kota bisa melaksanakan belajar tatap muka.

Untuk Provinsi Maluku, dari 11 Kabupaten/Kota hanya Kota Ambon yang belum bisa melaksanakan proses belajar tatap muka atau masih diberlakukan sekolah online.

Dijelaskan, belajar tatap muka bisa dilaksanakan jika pelaksanaan vaksinasi remaja untuk usia 12-17 tahun sudah mencapai 70 persen.

"Kalau sampai 70 persen, baru kita ambil kebijakan untuk offline, tapi nanti saya akan lihat, mungkin dulu untuk sekolah- sekolah kelas ujian dulu yang kita prioritas baru secara yang lain perlahan-lahan. Jangan kita euforia lalu bisa berdampak kepada masyarakat," jelas Louhenapessy kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Kamis (26/8/2021).

Menurutnya, Pemkot akan mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi buat pelajar.

Ia sangat meminta dukungan kepada orang tua untuk bisa mengizinkan anaknya divaksin.

"Kita akan dorong percepat vaksinasi buat pelajar, terutama SMP kemudian SMA.  Untuk itu, saya betul meminta dukungan dari orang tua murid untuk memberikan surat keterangan tidak keberatan untuk anaknya divaksin, kalau anak sudh divaksin nanti kita akan data anak itu orang tuanya sudah vaksin belum, sehingga tahap berikut kita berikan perhatian kepada orang tua. Jika orang tua sudah kita akan lihat lagi didalam keluarga kita akan lihat  lagi didalam keluarga sudah vaksin belum,  karena anak-anak kalau di sekolah mereka bermain tampa bisa kontrol, kalau misalnya ada terindikasi terpaparan misalnya pulang kerumah itu bisa kenal buat orang tua,  sehingga orang tua harus antisipasi dengan vaksinasi dan sebagainya,"jelasnya. (MT-05) 

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!