Kemenhub Siapkan Langkah Antisipasi Libur Natal & Tahun Baru

AMBON, MalukuTerkini.com - Pemerintah mulai menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 usai libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Salah satu fokus utama adalah terkait mobilitas masyarakat di tengah liburan.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan berbagai kemungkinan kebijakan bisa dilakukan. Dari sisi transportasinya bisa saja ada pembatasan mobilitas masyarakat ataupun pengetatan syarat perjalanan di masa libur Natal dan Tahun Baru 2022 sebagai antisipasi ledakan kasus Covid-19. Kemudian tempat wisata bisa saja diperketat syarat masuknya ataupun pembatasan kapasitas.
"Kami susun langkah itu, apakah itu pembatasan mobilitas atau pengetatan syarat, paling penting adalah bagaimana aktivitas di hulu bisa dikendalikan. Bagaimana orang berpergian untuk liburan wisata dan kepentingan sektor ekonomi lain ini harus dikendalikan. Bisa saja pariwisata ada pengetatan syarat dan kapasitas dibatasi," kata Adita dalam diskusi virtual FMB 9, Rabu (3/11/2021).
Adita menjelaskan, sektor transportasi hanya menangkap pergerakan yang ada di tengah masyarakat. Kebijakan yang diambil pemerintah harus terintegrasi, bila hanya transportasinya saja yang dibatasi bisa-bisa terjadi antrean panjang.
"Karena transportasi ini menangkap aktivitas di hulu, jadi kalau hulu nggak dikendalikan dan transportasi akan dibatasi ini malah berbalik. Takutnya, nanti ada antrean, dan overcapacity, maka ini akan terintegrasi," jelasnya.
Adita mengaku, Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy sebagai penanggung jawab kebijakan libur Natal dan Tahun Baru 2022. Muhadjir akan memimpin semua kementerian dan lembaga (K/L) menyusun strategi dalam mengantisipasi lonjakan kasus saat libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Libur Natal dan Tahun Baru biasanya dibarengi dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Dengan adanya hari libur, biasanya masyarakat bepergian ke tempat wisata atau ke daerah lain.
"Jadi kita memang antisipasi agar mobilitas tak membuat kenaikan kasus lagi," ujarnya.
Dikatakan, dari pengalaman libur Natal dan Tahun Baru 2020 ada peningkatan mobilitas masyarakat sebanyak 6 juta orang yang keluar dari Jabodetabek ke daerah. Dari angka tersebut terjadi lonjakan kasus harian Covid-19 hingga 30%. (MT-01)
Komentar