Terkait Sengketa Lahan
Warga Tawiri Ngaku Ada Oknum TNI AU Intimidasi
AMBON, MalukuTerkini.com - Warga Negeri Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon mengakui personel TNI Angkatan Udara telah melakukan intimidasi terkait sengketa lahan.
Hal ini disampaikan salah satu warga Negeri Tawiri, Ari Latulola saat pertemuan dengan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy di Balai Kota Ambon, Rabu (24/11/2021).
Ia mengatakan, adanya tindakan intimidasi yang dilakukan oknum TNI AU menyulut aksi blokade jalan oleh warga Rabu (24/11/2021) pagi.
"Pagi tadi pukul 08.00 WIT, oknum TNI AU dengan senjata lengkap memblokade jalan, sehingga timbulah reaksi masyarakat. Kami tidak buat apa-apa, hanya menaruh rekomendasi dari DPRD kota Ambon, agar kami diam, kami tenang, kami tidur nyenyak," katanya.
Menurutnya, tindakan anggota TNI AU sangatlah brutal, bahkan ada bukti foto dan vidio yang telah direkam oleh warga setempat.
"Ini cara yang kurang bagus aparat negara kepada masyarakatnya sendiri. Tolong kenyamanan hidup kami jangan diganggu dengan cara seperti itu. Apa tindakan kami tadi dengan memblokade jalan itu salah? Itu spontanitas kami," ungkapnya.
Bukan hanya itu, kata Latulola, oknum TNI AU bahkan mendatangi rumah warga tawiri dan memaksa mereka untuk menandatangani surat pernyataan.
“Mereka datang dengan baju dinas lengkap, memaksa warga untuk tanda tangan surat pernyataan bahkan memasang tanda untuk tidak berjualan di kios kami. Ini sangat menggangu kami," katanya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Pattimura, Kolonel Pnb Andreas Ardianto Dhewo kepada wartawan, Rabu (24/11/2021) mengaku tidak ada intimidasi yang dilakukan personelnya terhadap warga Tawiri.
“Jadi tidak ada intimidasi. Itu tadi kita latihan pertahanan markas (hanmar) dan itu sesuai prosedurnya latihan memang dengan senjata sambil kita melihat dan amati situasi dan areal lahan tersebut. Namun ada oknum-oknum yang punya kepentingan politik lalu memprovokasi warga bahwa Lanud melakukan pendataan dan meminta surat pernyataan di semua areal," katanya.
Ia juga mengharapkan agar warga jangan mudah terprovokasi dengan hasutan-hasutan oknum yang tidak bertanggung jawab,
"Mereka-mereka yang ikut memprovokasi warga dan menghasut sudah kita kantongi. Masyarakat jangan mudah terpengaruh. Namun jika ada yang tidak puas silahkanlah menempuh jalur secara hukum,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, ratusan warga Negeri Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon kembali memblokir ruas jalan akses menuju ke Bandara Pattimura, Ambon, Rabu (24/11/2021) pagi.
Aksi blokir warga Negeri Tawiri ini bukan baru pertama, sebelumnya juga sudah dilakukan aksi yang sama sebagai bentuk kekecewaan warga dengan persoaan lahan dengan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Pattimura Ambon.
Aksi ini lantaran TNI mencabut plang hasil rapat komisi I DPRD Kota Ambon.
Tak hanya itu, aksi warga sejak pukul 08.30 WIT ini berbuntut dari kekecewaan pasca rapat dengan Komisi 1 DPRD Kota Ambon beberapa hari lalu.
Lahan ratusan hektar itu tersebar pada 3 RT di Negeri Tawiri yang diklaim milik TNI AU berdasarkan sertifikat nomor 06 Tahun 2010 ini menuai aksi protes.
Pasalnya sudah sekitar 50 Rumah yang juga memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) pada lahan dimaksud. (MT-05)
Komentar