Sekilas Info

UNIKA Soegijapranata Gelar FPPM, Ini Harapan Wali Kota Ambon

AMBON, MalukuTerkini.com - Pada Era globalisasi saat ini sangat berpengaruh terhadap segala aktifitas kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan dan kebudayaan.

Salah satu kekuatan utama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan adalah masalah identitas/jati diri bangsa. Oleh karena itu, jati diri bangsa adalah sesuatu yang harus mati-matian dilestarikan.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, dalam sambutannya saat membuka  Festival Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (FPPM) UNIKA Soegijapranata bertajuk “Talenta Unika Soegijapranata Untuk Indonesia”

di Balai Kota ambon, Selasa (28/12/2021) mengaku akses kemajuan teknolgi informatika dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai pelestari dan pengembang nilai-nilai budaya lokal. Munculnya era globalisasi ini, maka semakin disadari pula pentingnya mempertahankan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

"Derasnya arus globalisasi ini dikhawatirkan budaya bangsa, khususnya budaya lokal akan mulai terkikis sedikit demi sedikit. Budaya asing kini kian mewabah dan mulai mengikis eksistensi budaya lokal yang sarat makna. Agar eksistensi budaya lokal tetap kukuh, maka diperlukan upaya mempertahankan budaya lokal," ungkapnya.

Dijelaskan, fenomena anak usia sekolah yang senang dengan budaya modern misalnya medsos menjadikan kewaspadaan untuk mengangkat dan melestarikan budaya lokal agar menjadi bagian integratif dalam pelajaran muatan lokal pengetahuan tradisional di sekolah dasar pada 4 negeri di kota Ambon.

Dengan mengintegrasikan budaya lokal ke dalam pelajaran muatan lokal di sekolah, jelas Louhenapessy, diharapkan jati diri bangsa dan negeri adat akan tetap lestari.

"Upaya-upaya pembangunan jati diri bangsa Indonesia melalui budaya lokal, termasuk di dalamnya penghargaan pada nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan rasa cinta tanah air dirasakan semakin memudar. Pudarnya budaya bangsa disebabkan oleh banyak factor,” jelasnya.

Ia mengatakan, dalam kenyataannya di dalam struktur masyarakat terjadi ketimpangan sosial, baik dilihat dari status maupun tingkat pendapatan. Kesenjangan sosial yang semakin melebar itu menyebabkan orang kehilangan harga diri. Budaya lokal yang lebih sesuai dengan karakter bangsa semakin sulit dicernakan, sementara itu budaya global lebih mudah merasuk. Budaya lokal merupakan budaya yang dimiliki oleh suatu wilayah dan mencerminkan keadan sosial di wilayahnya.

“Beberapa hal yang termasuk budaya lokal pengetahuan tradisional yang akan diajarkan  diantaranya adalah sejarah negeri, struktur sosial masyarakat, benda budaya, ritual adat, kesenian daerah dan kepemimpinan negeri serta segala sesuatu yang bersifat kedaerahan. Pengintegrasian budaya lokal pengetahuan tradisional ke dalam pelajaran muatan lokal sungguh amat penting," kata Louhenapessy.

Menurutnya , pembangunan budaya yang berkarakter untuk penguatan jati diri sebagai local wisdom dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penyusunan strategi dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal pada negeri-negeri adat (Negeri Soya, Negeri Latuhalat, Negeri Hutumuri, dan Negeri Laha) di kota Ambon.

“Upaya memperkuat jati diri daerah dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai budaya lokal dalam pelajaran muatan lokal pengetahuan tradisional di sekolah dasar mulai dari kelas tinggi yaitu kelas 4, 5 dan 6. Penelitian yang terkait dengan sejarah lokal pada beberapa negeri adat di kota Ambon telah dimulai dari tahun 2012 sampai sekarang, yang mana hasil penelitian tersebut sangat bermanfaat bagi Pemerintah dan masyarakat Kota Ambon dan telah dibuat dalam dokumen yang sangat berharga sebagai bahan Kajian kurikulum dan bahan ajar Muatan Lokal tentang Pengetahuan Tradisional pada beberapa sekolah dasar pada negeri adat di kota Ambon," ungkapnya. (MT-05) 

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!