Sekilas Info

SMPN 6 Ambon Mulai Terapkan PTM

AMBON, MalukuTerkini.com – SMPN 6 Ambon mulai menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Kamis (6/1/2022).

Kendati demikian, proses PTM masih dilakukan secara terbatas yaitu 50 persen secara offline dan 50 persen lainnya online.

Proses PTM hari pertama di SMPN 6 Ambon ditinjau oleh Asisten Administrasi Umum Sekkot Ambon Rulien Purmiasa bersama Kepala Dinas Pendidikan Eddy Tasso.

Dalam peninjauan, Purmiasa melihat seluruh sarana dan prasarana serta proses belajar mengajar.

Purmiasa mengatakan, siswa yang masuk untuk mengikuti proses belajar mengajar hanya 50 persen dan itu pun dibagi shift pagi dan siang.

"Hari ini mulai PTM. Jadi 50 persen siswa mengikuti proses belajar di sekolah dan 50 persen lainnya secara online.  Nanti akan diatur secara bergantian oleh pihak sekolah," kata Purmiasa kepada wartawan usai melakukan peninjauan, Kamis (6/1/2022).

Ia berharap, dengan proses protokol kesehatan yang diterapkan yang dilakukan secara konsisten maka berlahan akan menuju kepada PTM yang menyeluruh 100 persen sehingga kualitas pendidikan menjadi lebih baik sebelum pandemi.

Sementara itu, Kepala  SMPN 6 Ambon Sepnath Gaspersz mengatakan prosentase siswa sekolah tersebut yang sudah divaksin diatas 80 persen.

Menurutnya, semua persiapan PTM telah disiapkan pihak sekolah, sehingga mereka betul-betul menerapkan protokol kesehatan.

"Kita sudah 80 persen, jadi sudah bisa  untuk melaksanakn PTM. Kita siapkan semuanya mulai dari handsanitiser, thermogan, pembatas meja itu sekolah siapkan semua, karena kita harus menjaga dan kita  harus siapkan prokes yang betul-betup sehingga itu menghindari karena ini terkait dengan masalah kesehatan anak," ungkapnya.

Ketika ditanya terkait dengan jam masuk dan pulang sekolah, Gaspersz menjelaskan siswa yang masuk pagi akan pulang lebih awal sebelum jam masuk sekolah siang.

Tak hanya itu, pihaknya juga tidak membuka kantin sekolah untuk menghindari adanya kerumunan dan tidak ada jam istrahat.

"Usai belajar mengajar siswa langsung pulang, jadi memang tidak boleh tinggal di sekolah, jadi kantin tidak  boleh ada karena kalau ada itu akan memicu kerumunan anak, dan diawasi jadi tidak ada jam istirahat. Ada rentang waktu pagi dengan siang itu sekitar 2 jam sehingga tidak ada kerumunan, jadi seluruh siswa yang pagi sudah pulang baru yang siang masuk sehingga  tidak terjadi kerumunan anak," ungkapnya. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!