Mahasiswa UMM Atasi Buta Aksara di Kaki Gunung Binaiya
AMBON, MalukuTerkini.com - Dusun Waelomatan adalah salah satu kampung di kaki gunung Binaiya Maluku, yang berlokasi di Negeri Telutih Baru, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku.
Waelomatan sebagai salah satu daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan) di Provinsi Maluku ini memiliki 50 anak yang sedang menempuh pendidikan SD hingga SMA di Negeri Telutih Baru dan di negeri tetangga.
Namun masih banyak yang buta aksara atau belum lancar baca tulis. Oleh karena itu, Waelomatan dipilih oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 75, gelombang 18 dengan Visi “Melek Aksara untuk Anak-anak Dusun Waelomatan”.
Program Melek Aksara terdiri dari kegiatan belajar membaca, menulis, menghitung, dan pengenalan ilmu sains.
Program ini dilaksanakan 12 Desember 2021 - 12 Januari 2022 di Balai Pertemuan Dusun Waelomatan.
Pada pelaksanaan program ini, anak-anak Dusun Waelomatan dibagi menjadi 3 kelompok, yakni kelompok A, B dan C. Kelompok A terdiri dari anak-anak yang sudah bisa membaca, kelompok B terdiri dari anak-anak yang sudah mengenal huruf namun belum bisa menyambung kata, sedangkan kelompok C terdiri dari anak-anak yang belum mengenal huruf.
Kelompok PMM UMM yang hanya beranggotakan dua orang mahasiswa yakni Cici Arliyanti Aruhi (Pendidikan Bahasa Inggris) dan Sukmawati Lapele (Teknik Industri) membuat beberapa cara untuk tidak jenuh ketika belajar dengan mengadakan fun games dan ice breaking.
Meskipun keterbatasan anggota serta fasilitas belajar mengajar, namun kami berusaha melaksanakan program pengabdian ini agar berdampak postif kepada anak-anak Waelomatan, sehingga selalu semangat belajar dalam menempuh pendidikan setinggi-tinginya.
“Anak-anak Waelomatan adalah bagian dari generasi bangsa Indonesia maka dari itu mereka mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan seperti anak-anak lain” ungkap Cici Aruhi, Koordinator Kelompok PMM Universitas Muhammadiyah Malang kepada malukuterkini.com, Senin (10/1/2022).
Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, mahasiswa PMM UMM Gelombang 18, menyadari sangat dibutuhkan kesadaran serta peran dari generasi muda maupun pemerintah dalam pemerataan pembangunan pendidikan yang berkualitas hingga ke pelosok negeri. (MT-05)
Komentar