Laboratorium Terpadu Pendukung Blok Masela di Kampus Unpatti Diresmikan

AMBON, MalukuTerkini.com - Gedung Laboratorium Terpadu Pendukung Blok Masela yang berada Universitas Pattimura (Unpatti) diresmikan.
Peresmian dipusatkan di areal kampus Unpatti, Poka Ambon, Senin (14/3/2022) oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud Ristek, Nisam melalui penandatanganan prasasti, dan penekanan tombol didampingi oleh Asisten I Sekda Maluku Semuel Huwae mewakili Gubernur Maluku, Rektor Unpatti MJ Sapteno, Direktur Pendidikan Tinggi dan Iptek Bappenas Tatang Muttaqin dilanjutkan dengan pengguntikan pita dan peninjauan gedung.
Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya yang dibawakan oleh Asisten I Sekda Maluku Semuel Huwae mengatakan Maluku memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan melimpah yang harus dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Maluku. Salah satu potensi tersebut adalah sumber daya minyak dan gas bumi.
Ditemukannya potensi minyak dan gas alam abadi Blok Masela, yang diklaim sebagai ladang gas alam terbesar di dunia, tentunya akan membawa angin segar yang dapat dimanfaatkan bagi pengembangan Maluku ke depan.
Karena itu, pengoperasian blok masela setidaknya memberikan konsekuensi logis kepada pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan langkah-langkah antisipatif, yang komprehensif, sehingga dapat dimanfaatkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di Maluku.
"Salah satunya yang kita perlu dipersiapkan untuk mendukung pengoperasian blok masela adalah mempersiapkan sumber daya manusia Maluku yang berkualitas dan kompetitif baik untuk industri hulu maupun industri hilir," ungkapnya.
Ia diharapkan agar pengelolaan laboratorium terpadu pendukung Blok Masela Universitas Pattimura dapat dikelola dengan baik serta digunakan sebagai wahana untuk menyiapkan sumber daya manusia Maluku yang berkualitas dan terampil.
“Laboratorium terpadu ini hendaknya juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk melakukan penelitian berbagai potensi sumber daya alam khususnya energi dan mineral yang tersebar luas di Maluku,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, bangunan megah berlantai empat dibangun selama 7 bulan sejak Mei 2021 hingga Desember 2021 diatas lahan seluas 2,600 meter persegi dan luas gedung 1.680 meter persegi. (MT-04)
Komentar