Hasil Survei Serologi Covid-19 Secara Nasional
Ambon Urutan Teratas Wilayah ‘Kebal’ Covid-19

AMBON, MalukuTerkini.com - Kota Ambon menempati urutan teratas wilayah dengan masyarakat yang antibodi Covid-19-nya terbagus di Indonesia.
Hasil itu didasari hasil survei serologi Covid-19 secara nasional yang dilakukan peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Hal itu disampaikan Mendagri Tito Karnavian saat konferensi pers bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang digelar secara luring dan daring dari Kantor Pusat Kemendagri, Jumat (18/3/2022).
Dalam kesempatan itu, turut bergabung secara virtual Tim Survei Serologi dari FKM UI dan jajaran pemerintah daerah (pemda).
Survei ini dilakukan di 100 kabupaten/kota yang berada di wilayah aglomerasi dan nonaglomerasi oleh Kemendagri bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan melibatkan Tim FKM UI.
"Kota Ambon dengan 234 sampel hasilnya 96,9 persen," ujar Tito.
Ia mengatakan survei tersebut dilakukan di 100 kabupaten/kota di Indonesia, baik di wilayah aglomerasi maupun non-aglomerasi. Hasilnya, ditemukan 86,6 persen populasi sudah memiliki antibodi Covid-19.
"Dari hasil survei serologi yang dilaksanakan oleh Kemenkes dan Kemendagri di 100 kabupaten/kota wilayah aglomerasi dan non-aglomerasi yang sudah memiliki antibodi, baik karena vaksinasi, infeksi, atau karena dua-duanya, itu lebih kurang per Desember 2021 sebanyak 86,6 persen dari populasi kita. Dan mungkin di bulan Maret sudah naik lagi. Tapi nanti akan dilakukan survei serologi berikutnya oleh Menkes secara reguler," jelas Tito.
Menurut Tito, 100 dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia ini sudah cukup representatif untuk mewakili populasi.
Berikut estimasi proporsi penduduk di 100 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki antibodi SARS-CoV-2:
- Sumatera Utara
Tertinggi
- Kota Binjai dengan 100 sampel: 91,8 persen
Terendah
- Karo dengan 118 sampel: 86,7 persen
- Kepulauan Riau
Tertinggi
- Karimun dengan 100 sampel: 91,3 persen
Terendah
- Bintan dengan 84 sampel: 80,9 persen
- DKI Jakarta
Tertinggi
- Jakarta Pusat dengan 180 sampel: 96,5 persen
Terendah
- Jakarta Utara dengan 258 sampel: 94,4 persen
- Jakarta Selatan dengan 270 sampel: 94,4 persen
- Jawa Barat
Tertinggi
- Kota Cimahi dengan 140 sampel: 94,2 persen
Terendah
- Bandung Barat dengan 204 sampel: 79,4 persen
- Jawa Tengah
Tertinggi
- Kota Semarang dengan 224 sampel: 92,6 persen
- Demak dengan 206 sampel: 92,6 persen
Terendah
- Kota Salatiga dengan 85 sampel: 80,9 persen
- Jawa Timur
Tertinggi
- Sidoarjo dengan 284 sampel: 94,7 persen
Terendah
- Bangkalan dengan 166 sampel: 82,2 persen
- Banten
Tertinggi
- Kota Tangerang dengan 273 sampel: 92,6 persen
Terendah
- Kota Tangerang Selatan dengan 183 sampel: 89,8 persen
- Bali
Tertinggi
- Gianyar dengan 140 sampel: 95,6 persen
Terendah
- Badung dengan 160 sampel: 87,5 persen
- Sulawesi Selatan
Tertinggi
- Kota Makassar dengan 212 sampel: 95,1 persen
Terendah
- Gowa dengan 160 sampel: 78,5 persen
- Aceh
Tertinggi
- Kota Banda Aceh dengan 138 sampel: 81,3 persen
Terendah
- Aceh Tenggara dengan 100 sampel: 72,4 persen
- Sumatera Barat
Tertinggi
- Kota Padang dengan 460 sampel: 88,8 persen
Terendah
- Agam dengan 236 sampel: 77,2 persen
- Riau
Tertinggi
- Kota Pekanbaru dengan 486 sampel: 86,8 persen
Terendah
- Rokan Hulu dengan 320 sampel: 77,3 persen
- Jambi
Tertinggi
- Kota Jambi dengan 300 sampel: 92,5 persen
Terendah
- Tanjung Jabung Timur dengan 100 sampel: 91,2 persen
- Sumatera Selatan
Tertinggi
- Muara Enim dengan 317 sampel: 92,0 persen
Terendah
- Penukal Abab Lematang Ilir dengan 97 sampel: 89,9 persen
- Bengkulu
Tertinggi
- Kota Bengkulu dengan 200 sampel: 86,0 persen
Terendah
- Mukomuko dengan 100 sampel: 78,2 persen
- Lampung
Tertinggi
- Kota Bandar Lampung dengan 518 sampel: 91,9 persen
Terendah
- Tenggamus dengan 298 sampel: 80,9 persen
- Bangka Belitung
Tertinggi
- Kota Pangkal Pinang dengan 100 sampel: 90,9 persen
Terendah
- Bangka Selatan dengan 100 sampel: 85,5 persen
- DI Yogyakarta
Tertinggi
- Kota Yogyakarta dengan 208 sampel: 95,6 persen
Terendah
- Gunung Kidul dengan 355 sampel: 87,9 persen
- Nusa Tenggara Barat
Tertinggi
- Kota Mataram dengan 229 sampel: 92,0 persen
Terendah
- Sumbawa Barat dengan 79 sampel: 84,8 persen
- Nusa Tenggara Timur
Tertinggi
- Kota Kupang dengan 189 sampel: 92,4 persen
Terendah
- Timor Tengah Selatan dengan 228 sampel: 73,8 persen
- Kalimantan Barat
Tertinggi
- Landak dengan 174 sampel: 89,2 persen
Terendah
- Kota Singkawang dengan 119 sampel: 74,1 persen
- Kalimantan Tengah
Tertinggi
- Kota Palangka Raya dengan 128 sampel: 95,0 persen
Terendah
- Kapuas dengan 175 sampel: 85,8 persen
- Kalimantan Selatan
Tertinggi
- Kota Banjarmasin dengan 352 sampel: 89,2 persen
Terendah
- Banjar dengan 290 sampel: 81,9 persen
- Kalimantan Timur
Tertinggi
- Kota Samarinda dengan 335 sampel: 89,2 persen
Terendah
- Kutai Kartanegara dengan 317 sampel: 83,8 persen
- Kalimantan Utara
Tertinggi
- Kota Tarakan dengan 139 sampel: 86,9 persen
Terendah
- Bulungan dengan 80 sampel: 70,7 persen
- Sulawesi Utara
Tertinggi
- Kota Manado dengan 200 sampel: 94,4 persen
Terendah
- Bolaang Mongondow Selatan dengan 38 sampel: 93,0 persen
- Sulawesi Tengah
Tertinggi
- Kota Palu dengan 197 sampel: 82,3 persen
Terendah
- Morowali Utara dengan 54 persen: 81,4 persen
- Sulawesi Tenggara
Tertinggi
- Buton Tengah dengan 39 sampel: 91,8 persen
Terendah
- Kota Kendari dengan 196 sampel: 85,7 persen
- Gorontalo
Tertinggi
- Gorontalo dengan 148 sampel: 94,7 persen
- Kota Gorontalo dengan 120 sampel: 94,7 persen
- Sulawesi Barat
Tertinggi
- Mamasa dengan 79 sampel: 79,4 persen
Terendah
- Mamuju dengan 139 sampel: 76,4 persen
- Maluku
Tertinggi
- Kota Ambon dengan 234 sampel: 96,9 persen
Terendah
- Seram Bagian Timur dengan 59 sampel: 76,4 persen
- Maluku Utara
Tertinggi
- Halmahera Utara dengan 100 sampel: 93,1 persen
Terendah
- Kota Tidore Kepulauan dengan 60 sampel: 91,9 persen
- Papua Barat
Tertinggi
- Fakfak dengan 40 sampel: 92,2 persen
Terendah
- Kota Sorong dengan 105 sampel: 87,6 persen
- Papua
Tertinggi
- Kota Jayapura dengan 133 sampel: 96,3 persen
Terendah
- Jayawijaya dengan 100 sampel: 45,6 persen
(MT-04)
Komentar